Tangani Inflasi Jangka Pendek, Kepri Segera Gelar Operasi Pasar Berkala

Loading...

Suarasiber.com – Instruksi Presiden Jokowi agar daerah melakukan upaya penanganan iflasi, Pemprov Kepri menyiapkan sejumlah agenda.

Usai rapat koordinasi dengan bupati dan wali kota, ia kembali mengundang sejumlah pihak mengikuti Rapat Pengendalian Inflasi Daerah Ruang Rapat Utama Lantai 4 Kantor Gubernur Kepri, Dompak, Tanjungpinang, Selasa (23/8/2022).

Yang diundang diantaranya Kepala Bank Indonesia perwakilan Kepri dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.

Untuk penanggulangan jangka pendek, Gubernur Ansar menginstruksikan agar digelar secara berkala operasi pasar di daerah-daerah yang terpantau inflasinya cukup tinggi seperti Batam dan Tanjungpinang.

“Jadi operasi pasar ini lebih fokus kita lakukan di sumber perhitungan BPS dan sumber yang memang selama ini produksi kecil tetapi konsumennya banyak,” ucap Gubernur Ansar.

Batam dan Tanjungpinang menjadi daerah prioritas untuk dilakukan operasi pasar karena populasi di dua kota tersebut cukup besar namun suplai bahan pangannya masih bergantung dari daerah lain.

Komoditas yang memang mempengaruhi inflasi pangan harus tersedia dalam operasi pasar itu.

Dengan demikian diharapkan terjadi penurunan inflasi.

Berdasarkan data yang dihimpun BPS Kepri, saat ini inflasi di Kepri pada bulan Juli 2022 tercatat sebesar 0,61 persen. Inflasi di Kepri pada bulan Juli 2022 jika dihitung berdasarkan tahun kalender dari Januari 2022 tercatat 4,38 persen, sementara dalam Year on Year (YoY), inflasi di Kepri tercatat 6,09 persen.

Adapun komoditas peyumbang terbesar inflasi pada bulan Juli di Kepri adalah cabai merah yang melonjak 158,83 persen dengan andil inflasi 0,95 persen. Lalu minyak goreng yang melonjak 46,08 persen dengan andil inflasi 0,59 persen, dan cabai rawit yang meningkat 106,70 persen dengan andil inflasi 0,21 persen.

Manfaatkan Pekarangan

Gubernur Ansar juga menginstruksikan masyarakat memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam cabai. Menurutnya, swasembada bahan pangan di Kepri dapat dicapai apabila masyarakat juga ikut menanam di rumah.

Sementara itu, bagi daerah-daerah yang lahan pertaniannya terbatas bisa di bantu daerah lain untuk membantu penyediaan bahan pangan. Koordinasi antar daerah sangat penting dalam menjaga inflasi di daerah.

“Contohnya Tanjungpinang, karena lahan pertanian di Tanjungpinang terbatas maka bisa dibantu dari lahan pertanian di Bintan yang luas lahannya,” gagas Gubernur Ansar.

Harga ikan yang selalu berfluktuasi juga menjadi perhatian Gubernur Ansar. Dirinya menilai kelompok nelayan perlu dibantu untuk meningkatkan tangkapan produksi ikan-ikan yang terjangkau oleh konsumsi masyarakat, seperti ikan tamban dan ikan benggol.

“Nelayan-nelayan trawl itu kita akan tertibkan tidak boleh dibawah 30 mil, yang kedua di mana lokus-lokus kegiatan penangkapan ikan yang bisa meningkatkan produksi mereka, apa yang mereka butuhkan kita bantu itu,” kata Gubernur Ansar.

Sebelumnya, Presiden Jokowi dalam Rakornas Pengendalian Inflasi 2022 menginstruksikan Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk memperkuat sinergi di pusat dan daerah. (jlu/zainal)

Editor Nurali Mahmudi

Loading...