Berdendang Dangdut Bersama Anglocita Wind Orchestra

Loading...

Suarasiber.com – Agenda konser tahunan yang diusung oleh Anglocita Wind Orchestra kembali dihadirkan secara langsung pada hari Ahad (29/5/2022) di Taman Budaya Yogyakarta.

Konser tahunan ini sempat terhenti dua tahun akibat pandemi Covid-19.

Anglocita Wind Orchestra adalah organisasi instrumen tiup dari Brass maupun Woodwind yang berbasis di Yogyakarta.

Pada konser offline perdana setelah beberapa tahun ini terhalang pandemi, Anglocita Wind Orchestra mengusung tema Nostalgia dengan judul Funfare: Dangdut Lawas.

Musik dangdut yang disajikan oleh Anglocita ini cukup unik mengingat pandangan orang terhadap musik-musik orkestra adalah musik yang berasal dari abad-abad pertengahan atau lebih dikenal lebih luas dengan nama musik klasik.

anglocita 2
Foto: Anglocita Wind Orchestra

“Pada konser Anglocita kali ini kami mempersembahkan orkes tiup yang berjudul FUNFARE, berasal dari bahasa Inggris yang memiliki arti kemeriahan.

Tujuan konser kali ini kita bernostalgia dengan tembang dangdut lawas serta mengenalkan ke anak muda betapa kayanya dan orisinalnya musik dangdut itu,” ujar Serafim Prasetyo selaku Pimpinan Produksi konser Anglocita Wind Orchestra.

Kursi yang disediakan panitia hampir terisi penuh tetapi tetap dengan mematuhi segala aturan yang mengatur tentang protokol kesehatan di kala pandemi seperti ini.

Tarif untuk tiap-tiap jenis tiket sangat terjangkau, untuk jenis Gold dipatok dengan harga Rp55 ribu saat Presale dan Rp60 ribu saat pembelian langsung.

Silver dipatok dengan harga Rp45 ribu saat Presale dan Rp50 ribu saat pembelian langsung dan terakhir Bronze yang dipatok dengan harga Rp35 ribu saat Presale dan Rp40 saat pembelian langsung.

Perbedaan jenis tiket adalah tempat duduk, untuk Gold mendapat tempat duduk tepat di depan panggung, Silver di posisi tengah dari depan panggung dan Bronze di posisi belakang dari depan panggung.

Foto: Anglocita Wind Orchestra

Alasan terbesar mengapa konser ini bisa kembali berlangsung secara langsung adalah karena pandemi sudah mulai mereda dan banyak masyarakat yang sudah Vaksin Booster dan juga ingin merasakan kembali euforia dan interaksi langsung antara penampil dan penonton.

Dalam konser kali ini Anglocita Wind Orchestra melibatkan 58 pemain yang mencakup instrumen Brass atau tiup logam, Woodwind atau tiup kayu, Gitar, Bass, Piano, Vokal dan Perkusi.

Pada konser kemarin, penampilan diawali dengan Opening karya Anglocita Wind Orchestra. Selanjutnya memainkan sejumlah lagu dangdut lawas yang meliputi:

  • Begadang karya Rhoma Irama yang diaransemen oleh Kaleb Bagus Chitara Pramana
  • Judi karya Rhoma Irama yang diaransemen oleh Jilan Luandri Hakim
  • Hujan Turun Lagi karya PMR yang diaransemen oleh Filemon Firduas Simbolon
  • Kerinduan karya Rhoma Irama yang diaransemen oleh Dheva Clavinova Lauree
  • Kandas karya Evie Tamala dan Imron Sadewo yang diaransemen oleh Kaleb Bagus Chitara Pramana
  • Judul-Judulan karya PMR yang diaransemen oleh Antonius Arbi Cakrayudha Prasetya
  • Hello karya Rita Sugiarto yang diaransemen oleh Ferdinan Fajar Ramadan. ***

Penulis: Renaya Aisha Krishna
Editor: M. Farand Ilalang

Baca berita suarasiber.com lainnya di GOOGLE NEWS atau BABE

(Jika kalian adalah anak muda pemilik komunitas, acara atau kegiatan lain di Yogyakarta dan membutuhkan ruang publikasi di media massa, hubungi M Farand Ilalang di Nomor WhatsApp ini)

Loading...