Warganet Angkat Topi ke Perwira Polisi yang Pukul Anggota Brimob di Maluku Utara

Loading...

Suarasiber.com – Beredar sebuah foto seorang perwira polisi berpangkat AKP di Maluku Utara memukul seorang anggota Brimob berkali-kali.

Sang perwira adalah AKP Munawar sementara yang dipukul Bripda Sabri Akbar, yang tak lain anak kandung AKP Munawar.

Melansir JPNN, Sabtu (2/4/2022), pemukulan dilakukan AKP Munawar di kediaman pacar anaknya.

Komandan Satuan Brimob Polda Maluku Utara Kombes M Erwin menjelaskan, saat kejadian ada sejumlah pejabat Brimob yang menyaksikan kejadian itu.

AKP Munawar memukul Bripda Sabri yang dilaporkan telah menganiaya pacarnya sendiri yang masih di bawah umur.

Dalam kasus itu, terjadilah mediasi dan orang tua korban menyampaikan anaknya masih dalam tahap perawatan medis di rumah sakit dan kasusnya akan diteruskan.

“Di situlah mungkin secara spontan ayahnya AKP Munawar melakukan pemukulan terhadap anak kandungnya. Ini langkah spontan untuk pembinaan dan bukan pada orang lain tetapi terhadap anak kandung sendiri,” ungkapnya.

Karena itu menurut Kombes Erwin, AKP Munawar adalah seorang perwira yang luar biasa yang selalu fokus terhadap kerjanya.

Dilihat suarasiber.com dari YouTube Tribun Timur, di awal video terlihat Bripda Sabri Akbar berdiri dengan posisi tegak. Sejumlah pejabat Brimob ada di sana.

Tak lama kemudian, AKP Munawar bangkit dari didiknya dan mendekati anaknya. Ia langsung memukul berulang kali.

Meski Bripda Sabri menutupi wajahnya, ia tetap menerima pukulan sang ayah.

Bagaimana reaksi warganet? Dari kolom komentar di Youtube Tribun Timur, hingga berita ini ditulis sudah ada 3.448 menuliskan pendapatnya.

“Ini bukan hanya seorang senior yang sedang mendisiplinkan juniornya, tetapi juga seorang ayah yang sedang mendidik anaknya,” ujar Andri Bukhori.

“Bentuk kasih sayang yg sebenar benarnya dari seorang ayah thdp anaknya ….bravo Brimob Polri….NKRI Harga Mati,” tulis Endy Prasetya.

“Ini baru bentuk kasih sayang ortu yg sebenarnya, ketika anaknya membuat kesalahan fatal jangan cuma dinasihati atau dilindungi tapi berilah pelajaran Sekerasnya hingga dia trauma membuat kesalahan !!!

Salut dan salam hormat buat pak polisi ortu pelaku kekerasan terhadap perempuan dibawah umur,” tulis Ataturk Ci Ading Sakoja.

Sementara Shochib Syafii berkomentar, “Memang terkadang harus dengan “kekerasan” unt mendidik anak, apalagi tindakannya sdh menabrak norma-norma agama dan masyarakat. Saluuut….
Semoga dpt mnjd contoh yg baik…” (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...