Kembalikan Uang Rp527 Juta yang Ditemukan di Jalan, Pengojek Ini Dicemooh, Begini Kondisinya Sekarang

Loading...

Suarasiber.com – Emmanuel Tuloe (19) adalah warga Liberia yang kisahnya menggegerkan negaranya.

Lahir dari keluarga miskin, Emmanuel harus putus sekolah di SD dan menjadi tukang ojek di usia 9 tahun. Usia yang sangat muda untuk mendapatkan ujian hidup yang berat.

Pekerjaan ini dilakoninya setelah ayahnya meninggal dunia. Emmanuel pun tinggal bersama bibinya.

Sudah umum di negaranya, tukang ojek menjadi satu-satunya pekerjaan yang memungkinkan untuk dijalani anak-anak putus sekolah.

Tanpa sengaja ia menemukan bungkusan plastik berisi uang yang nilainya Rp527 juta.

Karena tak tahu siapa pemiliknya, Emmanuel pun meminta bibinya menyimpannya baik-baik. Tak lama, ada seseorang meratap minta tolong melalui radio nasional karena kehilangan uang.

Tanpa berpikir imbalan atau lainnya, Emmanuel pun mengembalikannya. Tak ayal, ia dicemooh, dianggap bodoh karena mengembalikannya.

Padahal Emmanuel dan keluarganya miskin. Bisa berubah kehidupan mereka jika memiliki uang tersebut diam-diam.

Banyak warga mengatakan Emmanuel bakal mati dalam jeratan kemiskinan.

Namun kejujuran masih tetap dihargai. Atas sikap dan kejujurannya, Presiden Liberia, George Weah, memberinya Rp105 juta.

Demikian juga dengan pemilik media lokal, memberinya uang tunai. Tak ketinggalan uang dan hadiah lain dari pendegar radio dan pemirsa televisi.

Sementara sang pemilik uang yang ditemukan memberi Emmanuel US1.500. Emmanuel yang kini kembali sekolah dengan kemudahan fasilitas bahkan mendapatkan beasiswa penuh setelah dia nantinya menyelesaikan pendidikan menengahnya.

Saat ini Emmanuel bersekolah di Ricks, sekolah asrama yang didirikan 135 tahun silam.

Melansir BBC, Rabu (13/4/2022), lama tak sekolah Emmanuel membutuhkan banyak dukungan di sekolahnya yang baru.

Guru di sekolah ini, Tamba Bangbeor mengatakan para pendidik membantunya setiap hari agar Emmanuel tidak rendah diri karena terlihat paling tua di kelas.

Emmanuel akan bersekolah selama 6 tahun. Saat lulus nanti usianya 25 tahun. Mantan pengojek ini juga menyesuaikan diri dan mengatakan asrama adalah tempat belajar yang baik untuk hidup sendiri pada suatu hari nanti.

Ia tak menyesal menerima olok-olok banyak orang karena mengambalikan uang temannya. Kejujuran Emmanuel pun dilihat sebagai contoh untuk diikuti di sebuah negara yang masih marak praktik korupsinya.

“Jika saya mengambil uang itu, mungkin saya tak pernah menikmati kesempatan yang saya jalani sekarang,” ujarnya.

Ia berterina kasih kepada orang tuanya yang sudah mengajarinya untuk jujur. Juga kepada Tuhan atas banyaknya hadiah yang diterimanya.

Teman-teman sekolahnya menerima Emmanuel dengan baik. Ia juga menjadi penjaga gawang tim sepakbola sekolah. (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...