Arab Saudi Gencar Tawarkan Pelajar RI Kuliah di PTN Negaranya

Loading...

Suarasiber.com – Pemerintah Arab Saudi melalui Kementerian Pendidikan mengundang pelajar asal Indonesia yang berminat kuliah di negara ini.

Sosialisasi dilakukan, salah satunya dengan dengan Seminar Internasional Virtual yang dihadiri oleh lebih dari 500 siswa dan siswi SMA.

Pesertanya adalah pelajar baik yang sedang menempuh studi di luar negeri ataupun di dalam negeri.

Melansir dari sumber resminya, Ahad (6/2/2022), seminar diadakan oleh Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Jeddah bekerja sama dengan Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) Riyadh dan Kelompok Belajar (Pokjar) Madinah.

Atdikbud KBRI Riyadh dalam beberapa bulan terakhir sangat aktif menjalin kerja sama dengan beberapa PTN di Arab Saudi.

Seminar mengundang narasumber:

  • Badrus Sholeh yang merupakan Atdikbud KBRI Riyadh
  • Anton Satria Prabuwono, guru besar Fakultas Komputer dan Teknologi Informasi, King Abdulaziz University Jeddah
  • Noor Maricar, guru besar Fakultas Teknik Unaizah University
  • Tyandwi Dzulkifli Hanief, mahasiswa S1 Fakultas Teknik di Islamic University of Madinah
  • Afiq Ijal Ikhtiari Sigarra, mahasiswa S1 Fakultas Komputer dan Teknologi Informasi di King Abdulaziz University.

Dalam sambutannya, Badrus Sholeh sebagai Atdikbud KBRI Riyadh menyampaikan apresiasi atas kegiatan yang dapat dikolaborasikan dengan baik.

Pada kesempatan ini, ia menjelaskan arah perubahan PTN di Arab Saudi yang sekarang tak hanya memberikan beasiswa untuk mempelajari ilmu agama, tetapi juga ilmu sains dan teknologi.
Selain itu, ia juga menyinggung tentang peluang kerja sama antara universitas di Indonesia dengan universitas yang ada di Arab Saudi.

“Alhamdulillah, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dan Universitas Gadjah Mada (UGM) telah menjalin kerja sama dengan King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM),” ucap Badrus.

Fasilitas yang Didapat

Kegiatan dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Anton Satria Prabuwono tentang profil dan kualitas pendidikan di Arab Saudi khususnya di bidang sains dan teknologi.

Ia memaparkan bahwa beberapa PTN di Arab saudi mempunyai reputasi internasional yang sangat bagus, baik dari segi peringkat, akreditasi, maupun aktivitas kerja sama internasionalnya.

“Secara akademik beberapa PTN di Arab Saudi seperti King Abdulaziz University (KAU), King Fahd University of Petroleum and Minerals (KFUPM), maupun King Saud University (KSU) mempunyai peringkat yang lebih tinggi daripada universitas favorit di Indonesia,” ungkapnya.

Mahasiswa akan mendapatkan uang saku bulanan sebesar 840 SR sampai dengan 990 SR perbulan. Mahasiswa juga disediakan tempat tinggal yang full furnished, fasilitas olahraga dan medis yang komplet, dan juga tiket pesawat gratis setiap tahun untuk liburan.

Noor Maricar menjelaskan lebih dari 20 PTN di Arab Saudi membuka beasiswa sains dan teknologi bagi mahasiswa internasional.

Sementara Tyandwi Dzulkifli Hanief dan Afiq Ijal Ikhtiari Sigarra mengaku mereka bisa kuliah di PTN di Arab Saudi melalui program beasiswa eksternal.

Beasiswa eksternal adalah beasiswa penuh yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan Arab Saudi bagi pelajar asing yang berada di luar kerajaan untuk studi di PTN di arab saudi yang tersebar di berbagai wilayah Arab Saudi.

Program yang ditawarkan mencakup diploma, sarjana, magister, dan doktor. Persyaratan untuk berpartisipasi dalam program diploma dan sarjana adalah pelamar harus memiliki ijazah SMA atau sederajat dan berusia 17-25 tahun pada saat mendaftar.

“Berbeda dengan beasiswa internal, pendaftar beasiswa eksternal di PTN Arab Saudi hanya perlu melakukan seleksi berkas, tidak ada tes tulis ataupun wawancara. Seleksi berkas dilakukan dengan melampirkan dokumen yang dibutuhkan melalui tautan pendaftaran masing-masing kampus,” jelas Dzulkifli Hanief.

Adapun dokumen yang wajib dilampirkan adalah sebagai berikut, yaitu: (1) paspor, (2) ijazah SMA atau sederajat, (3) transkrip nilai (halaman belakang ijazah), (4) surat keterangan sehat dari dokter, (5) surat rekomendasi dari lembaga pemerintah terkait seperti Kantor Kemenag dan MUI, (6) Daftar Riwayat Hidup (CV), (7) pas foto ukuran 4×6 dengan latar belakang putih, serta (8) surat izin tinggal wali (iqomah) bagi pendaftar wanita. Tambahan persyaratan lagi yakni sertifikat bahasa inggris (TOEFL atau IELTS), jika ada.

Selain itu, peminat juga harus memperhatikan agar paspor yang dimiliki masih berlaku minimal dua tahun pada saat mendaftar. Semua berkas yang belum berbahasa Inggris atau bahasa Arab harus diterjemahkan terlebih dahulu oleh penerjemah resmi tersumpah sebelum melampirkan berkas di laman pendaftaran.

Dokumen dapat berubah ubah tiap tahun tergantung kebijakan masing-masing kampus. (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...