Ingin Nasi Dagang Diantar ke Rumah atau Kantor Anda? Pedagang Online Ini Siap Berangkat

Loading...

Suarasiber.com – Apapun bentuknya, saat ini bisa di-online-kan. Memang zamannya sudah begitu. Bisnis online juga bukan hanya milik raksasa, sebutlah Amazon milik Jeff Bezos yang jadi orang super tajir di planet ini.

Merry yang tinggal di Jalan Hang Lekir, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri tentu tidak senjlimet Bezoz mengelola jualan onlinenya. Namun ia paham jika ponsel gunanya bukan hanya untuk berkomunikasi.

Begitu banyak akun medsos teman-temannya, kebanyakan digunakan untuk lapak. Gratis, mudah, efektif dan hasilnya bisa sangat manis. Sebab kalau ikut jualan di Shopee, Tokopedia dan sejenisnya dirasa kurang pas.

Lantaran jualannya makanan yang tak bisa dibiarkan berlama-lama. Bisa masuk angin, bumbunya tak lagi sedap saat disantap.

Anda ingin tahu apakah gerangan yang dijual Merry yang asli Pulau Penyengat ini? Ia mempertahankan salah satu jenis makanan melayu berbasis nasi, yakni nasi dagang.

Bagi yang belum tahu apa itu nasi dagang, nasi yang disajikan dalam bungkus daun pisang. Nasinya bukanlah yang pulen, melainkan yang ngepyar. Kalau masih bingung juga dengan kata itu, bayangkan nasi yang dipakai untuk briyani atau nasi goreng.

Nasinya saja dimasak khusus sehingga wangi dan menggugah selera. Lauknya ada gonggong, abon melayu dan ikan. Bukan gonggong atau ikan utuh, dipotong-potong kecil.

Kemudian diberi bumbu yang selaras dengan aroma nasinya. Sekilas ukuranya hampir sama dengan sego kucing, namun masih lebih banyak nasi dagang.

Jangan salah, jualan makanan “kampung” seperti yang dijalani Merry ternyata pelanggannya dari berbagai kelompok. Ada warga biasa, pekerja dan tentu saja orang kantoran yang malas keluar untuk sarapan atau makan siang.

“Dua hari lalu barusan mengantarkan pesanan orang bank,” tutur Merry, dua hari lalu di tempat usahanya, Kedai Kopi Ceria.

Harga per bungkus nasi dagang Merry sangat ramah untuk kantong warga, yakni Rp5 ribu. Namun ada syarat yang harus Anda sanggupi jika ingin merasakan nasi dagang tanpa harus keluar rumah.

“Minimal pesanan 10 bungkus nasi dagang Ceria,” ujar Merry yang juga jago membuat kue serta makanan lainnya.

Tempat lain yang secara rutin didatangi untuk mengantarkan pesanan nasi dagangnya ialah sebuah rumah sakit yang ada di Tanjungpinang. Juga beberapa kantor pemerintah.

Menjual nasi dagang bagi istri seorang pegawai ini membawa kepuasan tersendiri. Ia mengaku senang setiap kali ada yang order online.

“Ini kan makanan khas, makanan tradisional. Ternyata masih ada yang mencarinya,” tuturnya.

Di kampung Merry, Penyengat, nasi dagang biasa dijajakan di warung-warung. Makanan ini menjadi salah satu menu yang dicari para wisatawan yang mengunjungi pulau bersejarah itu.

Nasi dagang sama populernya dengan kue badak. Kue ini mirip combro namun rasanya lebih gurih.

Merry pun menceritakan, mengapa nasi yang dijualnya online disebut nasi dagang. Konon, zaman dahulu banyak pedagang lalu lalang di perairan Penyengat. Bekal mereka selalu ada nasi dagang.

Nasi ini juga dikenal di Malaysia. Gurih nasinya karena dibuat menggunakan air santan. “Hampir mirip nasi uduk,” kata Merry.

Anda yang ingin merasakan gurihnya nasi dagang Ceria, bisa menghubungi Merry. (nurali)

Editor Nurali Mahmudi

Loading...