Ada Nasi Pecel Texas di Pasar Bincen dengan 3 Pilihan Rasa, Nasi, Lontong dan Bakwan

Loading...

Suarasiber.com – Setiap pagi, ada sebuah minibus yang parkir di samping pintu masuk Pasar Bestari, Bintan Centre, Batu IX, Tanjungpinang Timur.

Kalau dihitung lamanya, ada sekitar 5 tahun kendaraan tersebut setia datang setiap pagi di tempat yang sama. Kemudian jam 12.00 WIB ia sudah beranjak pergi. Pulang.

Itulah warung portabel yang menyediakan menu pecel. Jenisnya lontong pecel, nasi pecel dan bakwan pecel. Warung nyentrik ini dikelola oleh pasangan suami istri Malik dan Acen.

“Pecel yang kami jual sejak lima tahun lalu sama, yakni pecel Madiun,” ujar Malik yang Minggu (5/12/2021) pagi menemani istrinya melayani para pelanggan.

Malik dan Acen kompak melayani pembeli Nasi Pecel Texas-nya di pintu masuk Pasar Bincen, Tanjungpinang, Minggu (5/12/2021) pagi. Foto – suarasiber/nurali

Malik kemudian menceritakan bagaimana ia memberi nama usahanya dengan nama Nasi Pecel Texas.

“Biar kayak di Texas, Mas. Seperti koboi yang berpindah-pindah. Lha kan kami pakai mobil, bisa ke mana-mana. Bahkan kalau bisa tinggalnya ya di mobil,” kelakar Malik.

Malik hanya bisa menemani Acen jualan hari Sabtu dan Minggu. Selebihnya Malik bekerja.

Mobil Pecel Texas sudah parkir di tempatnya pukul 05.30 WIB. Lantaran ada di tepi jalan, warung ini hanya menyediakan beberapa tempat duduk yang mepet di tembok ruko di sebelahnya.

Menurut Acen, kebanyakan pembeli pecelnya memang dibungkus dan dibawa pulang. Mengapa ia harus mengkal pagi-pagi, sebab banyak pelanggannya yang datang sekalian pergi ke pasar.

“Selain itu kami juga memiliki pelanggan setia, ada yang dari Kijang hingga Tanjunguban. Yang jauh biasanya nelepon dahulu, takutnya kehabisan,” kata Acen, wanita Tionghoa asal Batam yang memang gemar memasak.

Meski jauh-jauh dari Texas, nyatanya harga nasi pecelnya sangat memasyarakat. Cukup dengan Rp10 ribu, maka bisa memilih yang mana akan disantap.

Mau pakai lontong boleh, pakai nasi nggak dilarang, atau bakwan silakan. Yang pasti di sini, apapun pelengkapnya, bumbunya tetap pecel Madiun.

“Sering sih makan di sini, rasanya masih asli,” ungkap Asep, seorang pelanggan yang pagi itu menikmati sarapannya di kursi di samping mobil warung. ***

Penulis dan Editor Nurali Mahmudi

Loading...