Kepri Beruntung, Pjs Gubernurnya Dijabat Bahtiar Baharuddin, Gini Loh Cara Mimpin!

Loading...

Suarasiber.com – Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) beruntung Pejabat sementara (Pjs) gubernurnya dijabat Bahtiar Baharuddin, yang juga Dirjen Polpum Kemendagri.

Walau hanya 71 hari menjabat Pjs Gubkepri, namun Bahtiar mampu menorehkan prestasi nyata.

Tak seperti Pjs kepala daerah lainnya yang sekedar menambah catatan di curiculum vitae (CV).

Sekedar mengikuti alur yang sudah ada, sekedar meneken yang perlu-perlu. Atau, mengikuti seremoni sembari menikmati pelayanan VVIP.

Bahtiar seakan memberi tunjuk ajar, “Gini loh caranya memimpin”!

Walau tugas resminya sederhana saja, yakni menjamin Pilkada aman, menangani pandemi covid-19, memulihkan ekonomi dan menjamin kedaulatan pangan.

Tugas yang bisa saja dilimpahkan ke kepala dinas. Bisa dilakukan dari belakang meja, cukup terima laporan yang baik-baik.

Saya sendiri sama sekali tak pernah kenal, tak pernah berjabat tangan, juga tak pernah mewawancarainya.

Tapi setiap ucapan, tindakan dan diskresinya saya ikuti penuh melalui koneksi dengan rekan-rekan di Biro Humas Setdaprov Kepri.

Kaget! Ada Pejabat Berani Marah ke Pegawai Kepri

Kesan pertama saat menjejaki jejaknya, adalah kaget. Kaget karena Bahtiar berani keras kepada pegawai Pemprov Kepri, yang sudah terbiasa melow.

Tak heran jika dari bisik-bisik tetangga, aroma ketidaksukaan sejumlah pegawai kepada Bahtiar menguar jelas.

Kaget karena Bahtiar dalam tempo singkat bisa berkoordinasi dengan Pemda dan instansi vertikal di Provinsi Kepri. Saat membahas problem, mendapat solusi dan langsung mengeksekusinya.

Sesuatu yang sudah sangat jarang terlihat selama ini, kecuali di pembukaan acara seremonial. Banyak jargon, penuh lip sync alias lip synchronisation.

Hal-hal remeh tak penting dipublis besar, hal besar yang penting tapi tak terselesaikan disimpan rapat. Bahtiar jelas terlihat beda.

Dia mau serba cepat, tegas, terukur dan langsung eksekusi. Terlihat jelas saat Pemprov Kepri kelimpungan mengambil diskresi terkait teknis pembangunan jembatan Batam – Bintan.

Dari soal titik tapak, ketinggian jembatan hingga kejelasan status lahan. Persoalan yang sudah berulangkali dibahas sebelumnya tapi tak kunjung ada diskresi.

Bahtiar tak mau pakai lama. Dia langsung berkoordinasi dengan semua instansi vertikal dan Pemda terkait. Juga pihak lainnya.

Masalah Berkarat Bertahun Selesai 1,5 Jam

Masalah yang sudah berkarat bertahun-tahun, dia tuntaskan dalam tempo cuma 1,5 jam. Tak heran jika Kadis PU Kepri Abu Bakar langsung menyampaikan apresiasi.

Abu Bakar jelas jadi pejabat yang paling pusing terkait jembatan ini. Proyek besar, vital dan jadi atensi Presiden Jokowi.

Tapi dia tak berdaya, karena bukan dia yang meneken diskresi.

“Pak Pjs (Bahtiar Baharuddin, red)hanya perlu waktu 1,5 jam dan semuanya clearm Untuk teknis pembangunan jembatan dan sudah ada titik terangnya.

Terima kasih Pak,” kata Abu, saat presentasi rencana pembangunan jembatan tanggal 18 November lalu.

Abu, saat itu juga menyampaikan sekitar 2 hingga 3 minggu setelah presentasi itu, tim Kementerian PUPR akan melakukan loading test.

Sebuah titik awal memeriksa kekerasan tanah bagi pembangunan jembatan.

Ternyata tak sampai 2 minggu, tapi cuma 12 hari. Jarang, langka atau apalah namanya, ada pejabat bicara dan langsung terbukti.

Bukti yang ditampilkan Bahtiar dengan menancapkan pancang loading test tanggal 1 Desember 2020.

Saat tulisan ini dirilis, Bahtiar tak lagi memimpin Kepri. Dia sudah bersiap kembali ke Jakarta.

Bahtiar cuma 71 hari tapi punya karya nyata yang akan dikenang sepanjang zaman. Jangan tanya, bagaimana kalau 5 tahun? Silahkan pikir dan jawab sendiri.

Saya tidak kenal Bahtiar. Bahtiar pun tak kenal saya. Saya juga tidak mau menjilat agar dapat kontrak kerjasama.

Saya cuma mau ikut Abu Bakar, “Selamat jalan dan terima kasih, Pak Bahtiar.” (sigit) 

Loading...