Masuk di Top 99, Natuna Incar Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2020

Loading...

NATUNA (suarasiber) – Pemkab Natuna tengah berupaya agar Siberes bisa masuk ke Top 45 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2020 di level nasional. Sebelumnya, aplikasi Siberes sukses masuk ke Top 99.

Wakil Bupati Ngesti Yuni Suprapti menyatakan, saat masuk ke Top 99, Kabupaten Natuna bersaing dengan 2.250 proposal kompetisi pelayanan publik Puskesmas se-Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Ngesti usai pemaparan inovasi pelayanan kesehatan dengan nama Siberes oleh Kepala Dinas Kesehatan Natuna, Rizal Rinaldy di hadapan Tim Independen Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik melalui Video Conference, Senin (6/7/2020).

Kegiatan tersebut berlangsung di ruang rapat lantai II, Kantor Bupati Natuna, Bukit Arai, Ranai.

Lahirnya Siberes berlatar belakang kurangnya kesadaran dari masyarakat, terutama dalam menjaga kesehatan pribadi, keluarga maupun lingkungan.

Dilansir dari batamtimes, Siberes meliputi antar jemput pakai ambulans, biaya persalinan gratis, layanan pasca melahirkan gratis, layanan KB pasca salin gratis, dokumen kependudukan langsung didapat dan jaminan kesehatan.

Adapun regulasi yang mendasari kebijakan inovasi di atas, telah diatur melalui Peraturan Bupati No 11 Tahun 2017 Tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Bayi dan disosialisasikan pada Bulan Maret 2018, ditandai dengan dibukanya Ruang bersalin 24 jam di Puskesmas Ranai, yang didukung Polindes/Puskesmas Pembantu Se-Kecamatan Bunguran Timur.

Setelah berjalannya inovasi Si Beres ini, terjadi perubahan positif yang signifikan, diantaranya dalam hal cakupan persalinan di fasilitas kesehatan meningkat sebesar 69,91% (2017), 95,19% (2018), dan 98,44% (2019).

Dampak lain dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) menurun 1 orang (2017), 2018 dan 2019 tidak ada kasus, sedangkan Angka Kematian Bayi 6 orang (2017), 5 orang (2018) dan 4 orang (2019).

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Natuna, Rizal Rinaldy, menyebutkan Siberes sudah diterapkan di semua Puskesmas di Natuna. Penerapannya bekerja sama dengan OPD dan Instansi Vertikal terkait.

Natuna sendiri memiliki 14 Puskesmas, dengan rincian 6 Puskesmas di Pulau Bunguran Besar di ibu kota kabupaten, 8 Puskesmas tersebar di sejumlah kecamatan di luar Pulau Bunguran Besar dengan jarak tempuh kurang lebih 4 sampai 5 jam dengan menggunakan pompong.

“Bila ditemukan kasus yang tak bisa ditangani di Puskesmas, langsung dirujuk ke rumah sakit,” kata Rizal. (man)

Loading...