Ada Bingkisan Obat Kuat Herbal dari John Kennedy ke Jamhur, Terungkap di Sidang Nurdin Basirun

Loading...

JAKARTA (suarasiber) – Beda keterangan di sidang dan di Berita Acara Pemeriksaan (BAP), membuat dua saksi di sidang lanjutan terdakwa Nurdin Basirun Gubkepri nonaktif Senin (24/2/2020), kelimpungan.

Karena, keterangannya ke hakim beda dengan ini BAP. Sehingga, dikejar hakim dan Jaksa penuntut umum (JPU) dari KPK M Asri Irawan.

Kedua saksi yang hadir di sidang, adalah Jamhur Ismail Kadishub Kepri. Dan, M Yusrizal Mahyuddin Kadis Perkim.

”Sejatinya kami menghadirkan 4 orang saksi. Namun yang terkomfirmasi hanya dua orang saksi ini saja.” kata M Asri Irawan di awal persidangan.

Perbedaan keterangan berawal saat hakim bertanya ke saksi Jamhur, “Apakah saki pernah memberikan sesuatu kepada terdakwa Nurdin Basirun?”

Dijawab dengan lantang, “Tidak pernah sama sekali.”

Begitupun saat ditanyakan mengenai kedudukannya sebagai pejabat saat ini. “Apakah pernah memberikan sesuatu kepada atasan ataupun pernah diberi sesuatu oleh pihak ketiga dalam hal ini kontraktor?”

Juga dijawab dengan lantang, “Tidak pernah.”

Majelis hakim kemudian mengingatkan saksi, bahwa keterangannya di BAP nomor 12, Jamhur pernah menerima bingkisan dan uang Rp5 juta dari John Kennedy bos PT Panbil.

”Waktu itu yang menyerahkan (bingkisan) ke saya namanya Gafur. Bukan Kennedy. Itu bingkisan isinya obat kuat herbal ginseng. Dan ada duitnya dalam amplop. Saya tahu setelah dibuka di rumah,” terangnya, sembari menjelaskan bahwa dirinya saat itu sedang sakit.

Ditanya apakah uang itu ia kembalikan? Dengan enteng Jumhur menjawab tidak. ”Kok baik sekali ya orang kasih uang sagu hati sebesar itu,” tukas ketua majelis hakim.

Pun saat ditanya mengenai kegiatan open house dan safari Ramadan yang digelar Pemprov. Jumhur menjawab tidak pernah memberikan sumbangan apapun kepada gubernur.

”Bahkan kalau saya ikut serta kegiatan dan ada makan minum di suatu kedai Pak Gubernur yang traktir saya,” jawab Jamhur.

Kepada jaksa penuntut M Asri Irawan, Jamhur mengaku tidak kenal dekat dengan John Kennedy. Hanya sebatas kerja.

Menurut Jamhur, ada program perencanaan pembangunan dermaga Tanjungsauh. Dermaganya besar untuk petik kemas. Dan, jadi kewenangan pemerintah pusat.

“Kami hanya memberikan rekomendasi saja,” ujarnya. *

Penulis Ishiki Ogawa
Editor Sigit Rachmat

Loading...