Dengan Wilayah 96% Lautan, Kepri Bisa Terapkan Geomaritim

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Plt Gubernur Kepri H Isdianto didampingi Istri Hj Rosmeri Isdianto membuka Seminar Nasional HUT ke-56 Maritim Nasional dan Hari Jadi ke-17 Provinsi Kepri di Aula Wan Seri Beni, kantor Gubernur, Pulau Dompak, Tanjungpinang, Sabtu (28/9/2019).

Isdianto yakin Kepulauan Riau dengan 96 persen wilayah lautnya punya potensi kemaritiman yang besar dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara merata. Untuk itu banyak kiat yang harus di lakukan untuk mencapai tujuan tersebut.

“Kita berharap dengan seminar ini dapat melahirkan komitmen dan kiat-kiat yang nyata dan kuat sehubungan dengan kemaritiman agar dapat mengelola laut Kepri beserta segala isinya secara maksimal untuk mencapai kesejahteraan masyarakat,” kata Isdianto.

Isdianto mencontohkan, Natuna dan Anambas sebagai penghasil ikan terbesar namun belum dinikmati masyarakat secara merata, tentu ini menjadi konsen Pemerintah beserta semua pihak agar bagaimana masyarakat Kepri juga para nelayan dapat sejahtera.

Geomaritim lanjut Isdianto, sebagai suatu konsep strategi yang membingkai gagasan-gagasan dan cara pandang (keilmuan) Geografi dalam memahami kondisi bentang alam, bentang budaya yang melandasi upaya perancangan aksi mengelola maritim,sehingga Geomaritim diarahkan untuk mewujudkan visi Poros Maritim Dunia yang mencakup 1) Budaya Maritim, 2) Sumber daya laut, 3) Infrastruktur dan konektivitas maritim, 4) Diplomasi maritim, 5) Pertahanan Maritim.

“Provinsi Kepri, sebagai salah satu poros maritim dunia di indonesia sudah sangat pantas sekali selain potensi kelautan dan perikanan yang ada di provinsi ini potensi maritim juga sangat maju dan berkembang pesat,” lanjut Isdianto.

Apalagi Kepri merupakan salah satu dari 7 (tujuh) provinsi kepulauan yang ada di Indonesia, dimana 96 % wilayahnya merupakan lautan yang kaya dengan berbagai sumber daya alam dan keanekaragaman hayati. Memiliki garis pantai sepanjang 2.368 km, dengan 2.408 buah pulau.

Provinsi Kepri, terutama sektor Kelautan dan Perikanan memiliki fungsi dan peran yang sangat strategis, karena selain, harus meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan wilayah dan masyarakatnya agar menyeimbangi dengan negara-negara tetangga, khususnya Singapura dan Malaysia.

Dalam rangka memperkuat jati diri sebagai provinsi kepulauan yang berbasis maritim telah dilakukan pemberantasan illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing serta pengembangan ekonomi maritim dan kelautan. Pemberantasan IUU fishing telah menjadi prioritas utama pemerintah dalam melindungi sumber daya kelautan dan perikanan.

Meskipun kemampuan dana pembangunan Kepri terbatas dan kebijakan kemaritiman yang belum konsisten dan masih parsial, Kepri relatif mampu menciptakan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi berbasis maritim,” pungkas Isdianto.

Seminar dengan tema “Penguatan Kedaulatan Maritim Indonesia Wilayah Perbatasan Provinsi Kepri” dihadiri sebanyak 500 orang, yang berasal dari perwakilan mahasiswa/i di perguruan tinggi se-Kepri.

Hadir dalam kesempatan tersebut Sekdaprov Kepri H TS Arif Fadillah, Kepala Biro Perekonomian Heri Andrianto, Kepala Biro Kesra Aiyub, Kepala Biro Ortal Ani Lindawati, Perwakilan FKPD, Rektor UMRAH Syafsir Akhlus, Ketua LAM Kepri H Abdul Razak, Tokoh Masyarakat beserta tamu undangan lainnya. (mat)

Loading...