Selingkuh Politik, Seks dan Poligami

Loading...

Akhir-akhir ini kata selingkuh banyak dicari di mesin pencari Google. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Online dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan arti kata selingkuh memiliki banyak makna.

Contohnya; selingkuh/se·ling·kuh/ arti pertama bisa diartikan suka menyembunyikan sesuatu untuk kepentingan sendiri; tidak berterus terang; tidak jujur; curang; serong;
Kedua diartikan suka menggelapkan uang; korup; dan ketiga suka menyeleweng.

Maka tak heran jika sejarawan Inggris Lord Acton menggunakan kata corrupt yang bermakna korup, jahat, buruk, rusak, menyuap, merusak, dan mengubah.

Selengkapnya kata Acton sebagai berikut “Power tends to corrupt; absolute power corrupts absolutely”.
Yang artinya “Kekuasaan cenderung korup; Kekuasaan mutlak benar-benar merusak”).

Jadi jika ada yang selingkuh sesungguhnya itu perbuatan yang tidak sesuai dengan kesepakatan semula yang sudah dibuat. Hal ini termasuk dalam kesepakatan cinta, kesepakatan politik, kesepatan bagi hasil tambang, kesepakatan kerja dan lain sebagainya.

Lantas adakah perselingkuhan dalam arti politik? Jawabannya tentu ada. Coba kita lihat perselingkuhan politik dan bisnis di Amerika Serikat jelang menghadapi pemilu.

Ilmuwan politik dari Princeton University, Lary M.Bartels mengatakan, bahwa di setiap pemilu AS, para senator dari Partai Demokrat dan Republik terpilih karena didukung oleh pebisnis. Tidak kurang dukungan sektor bisnis mencapai lebih dari 50 persen dari total sumbangan untuk kampanye, selebihnya berasal dari kalangan serikat atau organisasi, pengacara, dan lainnya.

Jadi tampak bahwa keberhasilan para senator duduk di kursi kongres sangat bergantung pada pendanaan dari perusahaan. (ibranding.co.id).
Bisa saja, hasil perselingkuhan itu nantinya pihak pengusaha akan mendapatkan kemudahan dalam bisnis.

Di Indonesia, perselingkuhan terbuka antarapolitisi dan pengusaha dalam kasus pengadaan KTP elektronik yang melibatkan Ketua DPR. Bahkan dalam pemilu dan pilkada misalnya, akan ada pihak yang memberikan sponsor kepada caleg atau calon yang berpotensi menang.

Dengan harapan, jika calon menang, si pemberi sponsor akan mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan proyek pemerintah di wilayah tersebut.

Yashiro Kunio (1990) menamakannya ”kapitalissemu” (ersatz-kapitalism), yaitu pengusaha yang tumbuh karena memiliki hubungan mesra dengan rezim yang lagi berkuasa.

Dan itu hopotesis ini tidak terbantahkan. Beberapa kasus yang ditangani KPK yang melibatkan politisi, menjadi pembenaran kasus kebijakan politik yang selingkuh antara politisi dan pengusaha.

Lantas apakah selingkuh politik bermanfaat? Ya, bagi pelaku dan kelompoknya. Tapi tidak bagi publik. Karena perselingkuhan itu menjadikan proyek bermasalah. Politisi yang duduk di legislatif seharusnya melakukan pengawasan terhadap proyek pemerintah, karena sudah melakukan selingkuh, maka fungsi pengawasan jadi hilang.

Maka benar kata pakar sosial politik Amerika Barington Moore Jr, Ia mengatakan, bahwa sebuah kelas penduduk kota yang besar dan independen telah menjadi elemen yang sangat diperlukan dalam pengembangan demokrasi. Menurutnya, demokrasi akan tumbuh dan berkembang jika kelas borjuis menjadi kuat dan aktif dalam proses demokratisasi, No bourgeoisie, No democracy (Barrington Moore, 1966)

Daoed Josoef, tokoh pendidik Indonesia, mengingatkan, demokrasi suatu negara akan berkualitas jika masyarakatnya memiliki minat literasi yang baik. Di media sosial ada caleg mulai mengeluhkan pemilih menanti uang untuk memilih caleg. Inilah perselingkuhan pemilih yang pragmatis dengan caleg yang tak terkenal.
Dari Abdullah bin ‘Amr, dia berkata: Rasûlullâh n bersabda, “Laknat Allâh kepada pemberi suap dan penerima suap”. [HR. Ahmad, no. 6984; Ibnu Majah, Mo. 2313. Jika Allah akan melaknat pemberi dan penerima suap, tidak kah kita takut dengan laknat Allah tersebut. Berapa banyak mereka yang suka bermain suap sudah kita saksikan sendiri di tivi maupun media cetak ditangkap KPK. Inilah peringatan bagi pihak yang suka bermain suap guna mendapat kekuasaan.

Selingkuh Seks

Jika kita lihat selingkuh seks, maka ketik di mesin pencari soal kata selingkuh, akan muncul banyak berita dan informasi soal selingkuh antaralaki dan perempuan. Mereka yang disebut selingkuh karena salah satunya sudah memiliki pasangan yang sah.

Dan tentunya yang paling mendapat perhatian publik adalah selingkuhnya para pemimpin negara di dunia hingga kepala daerah di Indonesia.

Misalnya yang kekinian, selingkuhnya Wakil Wakil Perdana Menteri Australia Barnaby Joyce secara terbuka telah memastikan mantan stafnya Vikki Campion sebagai pasangannya, namun bersikukuh mereka tidak memiliki hubungan pribadi saat Campion masih kerja di kantornya. Barnaby pun mengundurkan diri dari kursi terhormat itu di 2018.

Baca Juga:

Untung, Terdakwa Narkoba Gagal Praperadilankan Polisi

Wali Kota Syahrul Lantik Pengurus Ikmal Tanjungpinang Periode 2019 – 2022

Duitnya Mau, Kasih Dukungan Tak Mau

ASN Pemkab Anambas Menjadi Contoh Kepatuhan Membayar Pajak bagi Warga

Kasus selingkuhnya mantan Presiden AS Bill Clinton dengan staf di Gedung Putih. Lalu selingkuhnya Presiden Prancis Francis Hollande dengan seorang aktris Francis.

Kemudian yang menarik kisah asmara Bupati di Jawa Barat yang menikah dengan perempuan muda. Padahal dirinya sudah punya istri. Akhir dari kisah ini sang Bupati dilengserkan oleh DPRD. Namun mantan bupati tetap terpilih menjadi anggota DPD dari Jawa Barat pada pemilu berikutnya.

Hal yang sama juga terjadi di kabupaten di Jawa Tengah. Isu perselingkuhan kepada daerah dan wakil kepala daerah tidak menjadi batu sandungan bagi keduanya untuk meraih posisi tertinggi di kabupaten tersebut dalam pemilu dan tetap menjadi kepala daerah.

Dan isu dugaan selingkuh ini pun menjalar di Kepri. Seorang staf kepala daerah melaporkan kepada aparat hukum soal akun facebook yang memuat foto mereka bersama dengan sang kepala daerah.

Tentu kita berharap, isu tersebut sebagai isu sampah yang seharusnya tidak menjadi konsumsi publik sepekan lalu. Di sinilah manajemen komunikasi politik di pemerintahan itu tidak berfungsi dengan baik. Pejabat yang terkait dengan isu-isu kepala daerah seperti humas dan Kominfo seharusnya tidak membiarkan kepala daerah berpikir sendirian soal ini. Berakibat negatif kepada kepercayaan publik.

Bagaimana rumitnya misalnya ketika seorang kepala daerah dimintai keterangan soal kasus laporan yang tidak enak didengar oleh masyarakat.

Menurut mantan diktator Jerman Hitler: adalah pengulangan yang membedakan kebenaran dari kepalsuan. (Sering kali) kepalsuan yang diulangi secara terus-menerus diterima sebagai kebenaran. Manusia bisa mempercayai apa saja. Ia bisa percaya pada kepalsuan. Ia bisa dibohongi dengan sangat mudah. Ia dapat mempercayai apa saja yang diulangi secara terus-menerus!

Poligami

Soal keinginan nafsu laki- laki yang dimulai sejak baligh hingga tua.Tentu berbeda dengan perempuan karena ada masa menopause di usia tua. Sehingga UU Perkawinan di Indonesia pun membolehkan laki laki memiliki istri lebih dari satu.Dalam pandangan Islam, perkawinan poligami disebutkan dalam Alquran surah an-Nisa ayat 3.

“Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinilah) seorang saja, atau budak-budak yang kamu miliki. Yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.”

Bahkan hadits hadits yang sahih menjadi dasar poligami pun dianjurkan seperti; “Apakah kamu telah menikah?” Sa’id menjawab,”Belum,” lalu beliau berkata,”Menikahlah! Karena orang terbaik ummat ini paling banyak isterinya.” [HR al Bukhari no. 5069]

Syaikh Mushthafa al ‘Adawi berkata,”Semuanya mempunyai dasar dan menunjukkan pengertian yang sama, yang menjadi dasar pendapat ulama yang menyatakan sunnahnya berpoligami”.[almanhaj.or.id].

Kita renungkan Firman Allah Allah Subhanahu wa Ta’ala: “Turunlah kamu semuanya dari surga itu! Kemudian jika datang petunjuk-Ku kepadamu, maka barang siapa yang mengikuti petunjuk-Ku, niscaya tidak ada kekhawatiran atas mereka, dan tidak (pula) mereka bersedih hati.” [Al Baqarah/2:38].

Dan kalau kita lihat data data kasus perceraian di Kepri melalui pengadilan agama, kasus selingkuh termasuk salah satu pemicu. Bahkan selingkuh di media sosial awal menjadi bencana tersebut.Tentu masalah seperti ketidakcocokan, ekonomi, kekerasan dalam rumah tangga menjadi salah satu pemicu.
Data dari Dirjen Badan Peradilan Agama, Mahkamah Agung pada periode 2014-2016 perceraian di Indonesia trennya meningkat. Dari 344.237 perceraian pada tahun 2014, naik menjadi 365.633 perceraian di tahun 2016. Rata-rata angka perceraian naik 3 persen per tahunnya.

Kemudian poligami di Pengadilan Negeri Tanjungpinang tercatat 2018 ada enam yang mengajukan poligami, empat pasangan yang dikabulkan oleh pengadilan.
Undang-Undang (UU)Perkawinan No 1 Tahun 1 tahun 1974 mengijinkan praktik poligami. Disebutkan dalam UU tersebut bahwa seorang laki-laki bisa mempunyai lebih dari satu istri sepanjang ia mendapatkan izin dari istrinya dan mengajukan permohonan kepada pengadilan. Laki-laki tersebut harus bisa menjamin keperluan hidup istri-istri dan anak-anak mereka dan harus mampu berbuat adil.

Dan ketidakadilan saat poligami pun diingatkan Rasulullah. Barangsiapa memiliki dua isteri, kemudian ia lebih condong kepada salah satu dari keduanya, maka ia akan datang pada hari kiamat dalam keadaan pundaknya miring sebelah.”(HR Abu Dawud).

Akhirnya, poligami itu boleh bagi mereka yang mampu. Bagi yang tidak mampu jangan coba-coba memikirkan poligami karena akan menjadi masalah baru. Dan selingkuh pun tidak baik jika poligami tak diizinkan.***

Artikel ini ditulis oleh Robby Patria, mantan Ketua KPU Tanjungpinang

Loading...