Senin, 8 Desember 2025

Golden Sunrise Bromo: Keajaiban yang Harus Kamu Saksikan Sekali Seumur Hidup

Tayang:


KATANYA, tempat terbaik menyaksikan matahari terbit adalah di Gunung Bromo—atap bumi yang memanggil para pemburu keindahan. Klaim itu memang relatif, tapi pesona Bromo selalu punya alasan untuk membuat siapa pun jatuh cinta.

Sekitar pukul 02.00 dini hari, kami tiba di Basecamp Exotic Bromo di Kabupaten Malang. Suhu 16°C langsung menyergap, dingin ideal untuk musim hujan, namun bisa lebih menusuk di musim kemarau.

Tim Exotic Bromo meminjamkan jaket tebal, menggantikan jaket jins yang jelas tak mampu menahan dinginnya gunung. Kupluk wol dipasang, tangan diselipkan ke kantong jaket—ritual wajib para pemburu sunrise.


Briefing Singkat dan Hardtop Tangguh 1978

Mas Fahri, pemandu dari Exotic Bromo, menjelaskan rute dan persiapan. Di luar, suara ledakan piston dari mesin mobil Hardtop merah keluaran 1978 terdengar menderu seakan tak sabar untuk segera bergerak.

Sopirnya, Pak Trisno—pria berpengalaman 30 tahun menaklukkan medan Bromo—tengah memanaskan mesin.

Saat perjalanan dimulai, barulah kami paham arti pengalaman itu. Kabut tebal, jalan terjal, dan genangan air seolah tak berarti.

Hardtop double gardan itu seperti punya insting sendiri, menghindari semak, cekungan, dan batu.

Pos Dingklik: Menunggu Fajar dengan Kopi Panas

Sekitar pukul 03.00 kami tiba di Pos Dingklik (±2.300 mdpl). Suhunya turun menjadi 14°C—dingin sampai bikin tulang bergidik.

Refleks pertanyaan pun keluar: “Ada kopi?”
Pemilik warung tersenyum. “Ada, Pak. Mau kopi sachet atau kopi tubruk?”

Pilihan saya jatuh pada kopi tubruk. Entah benar “kopi asli Bromo” atau tidak, tapi di suhu sedingin itu, rasanya adalah salah satu kopi ternikmat sepanjang perjalanan hidup.

Golden Sunrise: Keajaiban yang Tak Bisa Dibantah

Semburat emas perlahan muncul di ufuk timur. Fahri memberi kode: saatnya menuju spot terbaik.

Perjalanan kaki 10 menit lewat tangga tanah membuat napas sedikit tersengal—tapi semua terbayar lunas. Matahari muncul malu-malu di balik pegunungan, menciptakan Golden Sunrise yang legendaris itu.

Kabut tebal di kaki gunung justru mempercantik pemandangan. Dari kejauhan, pucuk Gunung Semeru (±3.676 mdpl), Gunung Batok, dan Gunung Kursi terlihat gagah dalam balutan cahaya pagi.

Di tengah kekaguman itu, banyak bibir spontan berbisik, “Masya Allah… indah nian ciptaan-Nya.”

Menuju Kaldera Tengger: Antara Kabut dan Pasir Berbisik

Saat matahari naik, kami turun menuju kaldera Tengger. Kabut masih tebal, membuat banyak pengunjung menunda sesi foto.

Namun di kawasan Pasir Berbisik, kabut terlihat seperti uap air yang naik dari dalam pasir—fenomena unik yang menambah magis suasana.

Puluhan jip Hardtop berkeliling, mencari angle foto terbaik. Sebagian wisatawan mendaki 250-an anak tangga menuju kawah Bromo, sebagian berkuda, sebagian lainnya hanya menikmati diamnya waktu di padang pasir raksasa itu.

Kopi Bor Legendaris di Bukit Teletubbies

Sebagai pencinta kopi hitam, saya sudah menargetkan satu misi: mencoba Kopi Bor — kopi yang diaduk dengan mesin bor kecil.

Akhirnya, setelah rombongan sepakat mengisi perut, kami berhenti di kios-kios sederhana di kaki Bukit Teletubbies.

Selain kopi bor, ada bakso, mi rebus, dan makanan hangat lain yang langsung ludes dalam hitungan menit.

Suhu belasan derajat membuat makanan panas terasa seperti penyelamat hidup.

Pulang dengan Syukur yang Tak Terucap

Ketika matahari semakin terik dan kantuk makin berat, satu per satu jip kembali menuju Malang.

Di dalam mobil, rasa syukur seperti mengalir tanpa diminta. Datang ke Taman Nasional Bromo Tengger Semeru bukan sekadar wisata; ini adalah pengalaman spiritual yang merendahkan ego dan meninggikan rasa kagum.

Nikmat mana lagi yang ingin kita dustakan ketika melihat sendiri keajaiban ciptaan-Nya? (sigit rachmat)

Editor Syaiful

Loading...

BAGIKAN BERITA INI

spot_img

Update

spot_img

BACA JUGA
Berita lainnya

Deretan Event Seru di Kepri Sepanjang Desember, Wajib Masuk Agenda!

Suarasiber.com (Kepri) - Para pecinta wisata budaya, kuliner, hingga...

Saat Pelaminan yang Dipesan untuk Pernikahan Tak Pernah Sampai

Suarasiber.com (Bener Meriah) - Tiga hari hujan tanpa henti...

UMKM Bangkit! Desa Ekang Anculai Sajikan Festival Kuliner Tradisional dan Pawai Budaya 2025

Salah satu objek wisata di Ekang Anculai. Foto - Istimewa via Instagram travel_tanjungpinang

Kemenpar Siapkan Peluncuran Indonesia Tourism Outlook 2025/2026

Suarasiber.com (Jakarta) — Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bersama sejumlah lembaga...