Tiga Tahun Kepemimpinan H Ansar Ahmad & Hj Marlin Agustina, Pembangunan di Kepri Serba Meningkat

Loading...

Indeks kebahagiaan Kepri juga membaik, tercatat pada tahun 2021 berada pada angka 74,78 poin, peringkat kedua se-Sumatera dan Peringkat 6 nasional. Kemudian Indeks Kerukunan Umat Beragama Tahun 2022 Provinsi Kepri menempati Peringkat Pertama Nasional dengan angka 85,78 Poin dan di Tahun 2023 Provinsi Kepri masih menempati Tiga Teratas dengan Posisi Peringkat Ke-2 Nasional Setelah Provinsi Nusa Tenggara Timur dengan angka 83.58 Poin.

Kemudian bicara mengenai realisasi investasi tahun 2023, Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) mencapai angka Rp.8.856,6 miliar dengan 5.353 proyek dan Investasi Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar USD764,1 juta dengan 1.753 proyek.

Berbagai peningkatan indikator makro tersebut juga dipengaruhi Jumlah wisatawan mancanegara yang terus meningkat pasca pandemi, 758.154 orang pada tahun 2022 dan 1.338.874 orang di tahun 2023. Angka tersebut meningkat drastis dari angka 3.103 orang di tahun 2021.

Dengan komitmen Ansar mewujudkan misinya yang kelima, “Mempercepat konektivitas antar pulau dan pembangunan infrastruktur kawasan”, Rasio konektivitas aspek perhubungan di Kepri pada tahun 2023 pun berada di angka 0,60 poin, meningkat dari tahun 2022 di angka 0,56 poin.

Kemudian persentase jalan dalam kondisi Mantap sebesar 80,78 persen di tahun 2023, meningkat dari tahun 2022 sebesar 80,78 persen. Lalu dengan program Kepri Terang, rasio elektrifikasi juga terus meningkat, 94,50 persen pada tahun 2021, 96,32 persen pada tahun 2022, dan 97,50 persen pada tahun 2023.

Dijelaskan Ansar, berbagai capaian indicator pembangunan makro di Provinsi Kepri tidak terlepas dari berbagai kebijakan strategis yang sudah diambil oleh Pemerintah Provinsi Kepri selama masa kepemimpinannya di tiga tahun ini.

“Kita semua masyarakat Kepri harus banyak bersyukur karena Kepri ini jadi sorotan daerah lain setelah berbagai prestasi yang kita raih. Dan apapun yang sudah kita capai tidak terlepas dari sejumlah kebijakan strategis yang sudah kita laksanakan selama ini,” kata Ansar.

Adapun sejumlah program strategis unggulan Ansar dan Marlin yang berhasil mendongkrak capaian indikator pembangunan makro Kepri yang dia maksud, diantaranya adalah keberadaan Rumah Singgah di Jakarta dan Batam dengan fasilitas lengkap untuk membantu masyarakat yang akan berobat. Dan ini disediaan gratis untuk seluruh masyarakat Kepri.

Kemudian Pemprov kepri juga telah membuka layanan pemasangan ring jantung di RSUD Raja Ahmad Tabib, sehingga masyarakat tidak perlu lagi jauh-jauh berobat ke luar Kepri untuk pemasangan ring jantung. Dan bahkan Pemprov kepri juga telah menjalin kerjasama dengan RS dr. Sarjito Yogyakarta demi pelayanan yang lebih baik di RSUD Raja Ahmad Tabib.

Tidak hanya itu, untuk peningkatan layanan Kesehatan lainnya, Pemprov kepri juga membangun Rumah Sakit Khusus Jiwa dan Ketergantungan Obat Tanjung Uban. Untuk masyarakat pesisir, Pemprov Kepri juga memberikan bantuan ambulance laut di Lingga sebanyak dua unit.

Lebih lanjut, Ansar juga ingin agar Tanjungpinang, Ibukota Provinsi Kepri lebih dikenal luas. Untuk itu, berbagai objek penting di Kota Tanjungpinang menjadi prioritas dalam revitaslisasi dalam masa kepemimpinannya.

Di antaranya penataan Kota Lama sepanjang Jalan Merdeka – Jalan Tengku Umar sampai ke Gereja Ikonik, Gereja Ayam. Lalu Pulau Penyengat yang kini juga semakin memukau bahkan di malam hari, penataan Jalan Bandara Raja Haji Fisabilillah sebagai pintu masuk ke Ibukota, pembangunan flyover menuju Pusat Pemerintahan Provinsi, penataan ikon kuliner Akau Potong Lembu, penataan Kawasan Gurindam Dua Belas.

“Dalam upaya mempercepat konektivitas antar pulau dan pembangunan infrastruktur Kawasan, pembangunan dan rehabilitasi sarana dan prasarana transportasi, baik jalan, Pelabuhan, bandara, hingga integrasi pelantar untuk fast movement barang dan orang juga menjadi fokus utama kita” sebut Ansar.

Loading...