Gelar Dato’ Seri Sakti Bhayangkara pada Wakapolri Agus Andrianto Melekat Selamanya

Loading...

Suarasiber.com – Wakil Kepala Kepolisian RI (Wakapolri) Komjen Pol. Agus Andrianto Menerima Anugerah Gelar Kebesaran Adat Dato’ Seri Sakti Bhayangkara Utama dari Lembaga Adat Melayu (LAM) Kepulauan Riau dalam majelis penuh khidmat di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Tanjungpinang, Sabtu (3/2).

Warkah penabalan gelar adat dibacakan langsubg oleh Dato Wira Setia Laksana H. Raja Alhafiz. Dasar pemberian gelar, Agus dinilai telah melaksanakan tugasnya dengan baik sejauh ini sebagai lenjaga, perawat dan pengayom negeri.

Gelar ini sifatnya melekat selama-lamanya. Dan hal ini berasal dari khazanah gelar-gelar kebesaran adat dan pusaka Melayu yang dipakai dalam adat istiadat kebesaran dan keagungan di Provinsi Kepri.

Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Kepulauan Riau Nomor 1 tahun 2014, LAM sebagai wadah bagi para Tetua Adat Melayu yang mengatur adat-istiadat, kebiasaan masyarakat Melayu, termasuk dalam pemberian Gelar Kebesaran adat kepada tokoh bangsa.

Sejalan dengan hal tersebut, Lembaga Adat Melayu Kepulauan Riau dan Perhimpunan Zuriat Agung Kerajaan Riau Lingga telah memberikan perhatian kepada beberapa tokoh bangsa dengan penganugerahan berupa Gelar Kebesaran Adat.

Wakapolri Agus Andrianto mengucapkan terima kasih atas gelar yang diberikan kepadanya. Ia merasa gelar itu terasa berat, namun Insya Allah ia dan keluarganya akan tetap menjunjung tinggi karena gelar adat ini sebuah kehormatan sekaligus amanah serta tersirat doa di dalamnya.

Wakapolri juga mengatakan jika orang Melayu sangat memegang sifat amanah, taat, setia, teguh pada pendirian dan terpercaya. Sifat amanah sendiri mencerminkan sifat iman dan takwa, terpercaya, tahu akan tangung jawab, supaya hidup memperoleh berkah dan sejahtera.

Wakapolri pun merasa sudah menjadi bagian satu kesatuan dalam masyarakat Melayu.

Sementara itu, Dato’ Setia Bijaya Mahkota Negeri Gubernur Kepri Ansar Ahmad atas nama Pemerintah Provinsi dan Masyarakat Kepulauan Riau mengatakan penghargaan ini sangat istimewa diberikan kepada salah satu tokoh bangsa yang telah menunjukkan dedikasi dan kontribusi luar biasa dalam menjaga keamanan dan ketertiban di Indonesia.

Sosok yang tidak hanya menjadi pilar keamanan, tetapi juga menjadi simbol kearifan lokal dan kesatuan bangsa.

“Saya dengan bangga menyampaikan bahwa gelar adat Melayu sangat pantas diberikan kepada seorang pemimpin yang telah berperan besar dalam mewujudkan keamanan dan kesejahteraan masyarakat,” tutupnya.

Sejumlah tokoh bangsa juga pernah mendapatkan anugerah berbeda dari LAM Kepri. Di antaranya Wakil Presiden RI Periode Tahun 2004-2009 dan Tahun 2014-2019, Muhammad Jusuf Kalla dengan gelar Sri Perdana Mahkota Negara; Kapolri Periode Tahun 2016-2019, Jenderal Polisi H. M. Tito Karnavian sebagai Dato’ Perdana Satria Wangsa (yang diberikan oleh Perhimpunan Zuriat Agung Kerajaan Riau Lingga).

Kemudian Kepala Staf Angkatan Laut Periode Tahun 2012- 2014 Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, sebagai Dato’ Wira Lela Segara; Jaksa Agung RI Periode Tahun 2014-2019 H.M. Prasetyo, sebagai Dato’ Wira Amar Adiwangsa. (rls/eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...