Migrasi TV Analog ke Digital di Kepri, 21 Siaran Negara Tetangga Masuk

Loading...

Suarasiber.com – Kebijakan pemerintah tentang migrasi dari televisi analog ke digital juga dilaksanakan di Provinsi Kepri.

Namun keberhasilan program ini juga menimbulkan kekhawatiran baru. Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Provinsi Kepri, Hasan SSos, peralihan televisi analog ke digital juga meningkatkan siaran televisi dari negara tetangga, Singapura dan Malaysia.

“Untuk Singapura ada 15 siaran, sedangkan Malaysia ada 6 Siaran,” pungkasnya.

Banyaknya siaran televisi dari Singapura dan Malaysia ini dikhawatirkan akan memudarkan semangat nasionalisme di kawasan perbatasan.

“Ini menjadi tantangan mengingat dikhawatirkan masyarakat di perbatasan lebih memilih menikmati siaran televisi dari negara tetangga dibanding siaran televisi nasional,” ujar Hasan.

Pemprov Kepri sendiri akan terus melaksanakan program migrasi ini. Salah satu upaya itu diwujudkan dengan telah disebarkannya 16.800 STB di hampir seluruh wilayah Kepulauan Riau.

Hal ini disampaikan Kepala Diskominfo Kepri, Hasan S.Sos dalam seminar dengan tema : “Semangat Nasionalisme Melalui Siaran Perbatasan” digelar di Hotel Grand Lagoi, Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (11/8/2023) siang.

“Ada yang diserahkan langsung oleh Gubernur (Ansar Ahmad), dan selebihnya melalui PT Pos,” ungkap Hasan.

Pengalihan siaran televisi analog ke digital dijelaskan Hasan berpengaruh kepada bertambahnya jumlah siaran stasiun televisi nasional di Kepulauan Riau. Dari yang sebelumnya 10 siaran, bertambah menjadi 26 siaran.

Untuk menyaingi siaran dari Singapura dan Malaysia yang masuk ke Kepri, Hasan mendorong peningkatan kontel lokal oleh televisi tanah air.

Ini disebut Hasan mengacu kepada UU 32 tahun 2022 Tentang Penyiaran yang mengatur sistem stasiun jaringan, setiap stasiun penyiaran lokal harus memuat siaran lokal dengan durasi paling sedikit 10 persen dari seluruh waktu siaran per hari.

Selain Hasan yang mewakili Gubernur Kepri Ansar Ahmad, hadir dalam seminar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kemenkominfo Wayan Toni Supriyanto dan Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Ubaidillah.

Saat ini terus dikebut pembangunan di kawasan perbatasan. Khususnya layanan yang digemari di Indonesia baik selular maupun televisi.

Peningkatan layanan, khususnya televisi ini disebut Wayan Toni diharapkan akan mengurangi minat masyarakat perbatasan untuk menikmati siaran dari televisi negara tetangga.

Terus mengembangkan pemancar digital TVRI. Dalam tiga tahun mendatang, Kemenkomifo menargetkan layanan televisi digital sampai ke desa desa Dan kawasan tertinggal.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan negara negara tetangga khususnya di kawasan perbatasan untuk menjaga independensi masing-masing,” tutup Wayan. (***/rls)

Editor Yusfreyendi

Loading...