Suyono Saeran Bertekad Selesaikan Lima Buku di Tahun 2022, Tiga Sudah Terbit, Dua dalam Proses

Loading...

Suarasiber.com – Suyono Saeran, salah satu staf ahli Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad tengah menyiapkan dua buku lagi untuk diterbitkan di ujung tahun 2022.

Di tengah kesibukannya, lelaki kelahiran Karas, Magetan, Jawa Timur ini masih menyempatkan waktu untuk mencari bahan tulisan. Berbeda dengan penulis fiksi seperti novel, komik dan sejenisnya, Suyomo harus turun ke lapangan untuk mengumpulkan bahan.

Jika dua buku yang direncanakan bisa terbit di tahun 2022, maka bisa jadi ia satu-satunya staf ahli seorang gubernur di Indonesia yang memiliki rekor 5 kali menulis buku dalam setahun. Dan diterbitkan.

Satu buku berjudul Jejak Bauksit di Sungai Kolak saat berita ini diunggah sedang dalam tahap layout. Ini adalah buku ke-4.

“Buku ke-5 dengan judul Mutiara di Air Saga saat ini tengah diedit oleh tim,” ungkap Suyono Saeran kepada suarasiber.com, 4 November 2022 lalu.

“Jejak Bauksit di Sungai Kolak isinya tentang perjalanan tambang bauksit di Pulau Bintan dari zaman Belanda sampai sekarang,” imbuh bapak empat anak yang kuliahnya jauh dari jurusan jurnalistik ini.

Sekadar informasi, Suyono Saerah lulusan Faskultas Pertanian Universitas Brawijaya, Jember, Jawa Timur. Namun jejak tulisannya mengalir jauh sebelum ia menjadi staf ahli. Sampai sekarang masih bisa dibaca di blog Catatan yang Tersisa. Dari arsip tulisannya, blog ini bahkan sudah terpublish sejak Mei 2009 silam.

Sementara tiga buku lainnya yang sudah terbit ialah Perjalanan Merih Mimpi, isinya beragam kisah menarik perjalanannya mendampingi Gubernur Kepri Ansar Ahmad mengunjungi pulau-pulau yang menjadi ciri khas geografis Kepri.

Dua buku Suyono Saeran lainnya sebelum Ansar, Guru Ngaji jadi Gubernur Kepri ialah Perjalanan Meriah Mimpi dan Kepri Terang: Menyalakan Pulau. Foto – suarasiber

Buku keduanya, Kepri Terang: Menyalan Pulau ditulisnya setelah melihat perjuangan Ansar Ahmad memastikan semua pulau di Provinsi Kepri dialiri listrik.

“Dan ini buku ke-3 saya,” kata Suyono di sebuah kedai kopi di Tanjungpinang.

Ia memperlihatkan buku dengan cover didominasi wajah Gubernur Kepri Ansar Ahmad. Judulnya Ansar, Guru Ngaji jadi Gubernur Kepri. Menarik, testimoni di bagian belakang sampul buku ini disampaikan oleh Menko Perekonomian dan juga Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.

“Ini kisah perjalanan hidup salah seorang kader terbaik yang dimiliki Partai Golkar,” tulis Airlangga, dikutip dari buku tersebut.

Pengakuan pembaca lainnya diutarakan seorang anggota Komisi IV DPR RI, Firman Soebagyo, “Ansar Ahmad seorang politisi sejati yang ditempa oleh berbagai pengalaman hidup.”

Buku Ansar, Guru Ngaji jadi Gubernur Kepri mengisahkan banyak sudut seorang Ansar. Tak mengambil penggalan saat Ansar bocah, atau remaja, atau saat menjadi pejabat. Nyaris selaksa dongeng tentang seorang Ansar Ahmad.

Membaca buku ini, melahirkan pengakuan jika masih banyak yang tidak diketahui tentang Ansar. Seperti disampaikan Rini, seorang PNS di Pemkab Bintan, “Ada beberapa informasi tentang Pak Ansar yang selama ini kami dengar dari orang ke orang, dan itu terklarifikasi sepenuhnya di buku karya Mas Yono. Layak untuk dibaca, apalagi oleh masyarakat Kepri.”

Saat berkunjung ke kantor suarasiber.com beberapa waktu lalu, Suyono mengatakan menulis menjadi kebutuhan baginya. Bukan lagi sekedar hobi.

“Menulis itu kebutuhan bagi saya, juga upaya sederhana memberikan sesuatu yang berarti bagi provinsi ini. Walaupun hanya sedikit dan mungkin tidak seberapa, tetapi setidaknya ikut memberikan warna,” tuturnya kala itu, yang juga dituliskannya di halaman 174.

Itu adalah halaman terakhir buku Ansar, Guru Ngaji jadi Gubernur Kepri. (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...