Menguatkan Silaturahmi Lewat Mudik Bareng Warga Perantauan di Tanjungpinang ke Jawa
Suarasiber.com – Sejumlah warga Tanjungpinang yang berasal dari Jawa secara rutin menyelenggarakan mudik bareng.
Kegiatan ini diprakarsai oleh Bambang Purnomo, seorang warga Yogyakarta pada tahun 2018 silam.
Awalnya ia bersama kerabat dan sudaranya mengendarai mobil dari Tanjungpinang ke Jawa. Karena harus menyeberang lautan, perjalanan pun dibantu peranan kapal roro.
Setahun kemudian, 2019, rombongan Rudy bergabung. Total ada 9 mobil yang berangkat dari Tanjungpinang.
Uniknya, pada tahun ini ada beberapa mobil yang ikut bergabung dalam perjalanan. Dan mereka bukan tujuan mudik lebaran ke Jawa.
“Memang bagus kegiatan yang digagas Mas Pur (Bambang Purnomo) ini. Semakin banyak orang bergabung, tambah saudara,” tutur Rudy di Kantor Redaksi suarasiber.com, Bintan Center, Ahad (3/4/2022).
Dari 9 mobil tadi, satu mobil mudik ke Padang, satu mobil ke Lampung dan satu lagi ke Jambi.
Yang menarik dalam mudik bareng ini, di setiap tujuan maka rombongan akan berkunjung ke rumah tuan rumah lalu berkeliling tempat wisata di daerah tersebut.
Tak heran jika sampai saat ini sudah banyak tempat wisata yang dijelajahi rombongan mudik perantau di Tanjungpinang.
“Tuan rumah menjadi pemandu wisata kami. Kami sudah berkeliling lokasi wisata di Yogyakarta, Malang, Semarang dan masih banyak lagi,” imbuh Rudy.
Perjalanan juga mampu mempererat persaudaraan tanpa harus memandang perjalanan. Rudy mengambil sebuah contoh, ketika perjalanan ke Palembang, mobil anggota pecah ban.
Semua mobil dalam rombongan berhenti untuk membantu hingga mobil kembali layak jalan.
Meski bukan dilakukan oleh komunitas atau klub resmi dan tanpa AD/ART, namun ada aturan yang disepakati bersama.
Paling utama ialah mobil yang dipakai mudik harus dalam kondisi prima. Demikian juga dengan seluruh penumpangnya.
Syarat perjalanan jauh, misalnya di masa pandemi seperti sekarang, harus dipenuhi. Seperti vaksinasi dan berkas kesehatan lain.
Bambang dan Rudy juga meminta setiap mobil membawa surat jalan. Dengan syarat terpenuhi secara lengkap, maka perjalanan akan dilalui dengan lancar.
“Petugas seperti polisi tidak akan mengambat perjalanan asalkan syarat dipenuhi semua,” kata Rudy.
Kebersamaan tidak berhenti ketika sebuah mobil sampai di rumahnya. Ketika para perantau kembali ke Tanjungpinang, silaturahmi tetap dijaga.
Jika ada di antara mereka kenduri, pernikahan, sunatan dan sebagainya maka solidaritas para perantau yang pernah mudik barang benar-benar tampak.
Untuk mudik Idul Fitri 1443 Hijriyah tahun 2022, Anda yang ingin bergabung tinggal menghubungi nomor ini untuk informasi lebih lanjut. (zainal)
Editor Yusfreyendi