Demonstran Tewas Tertembak Polri Janji Usut Tuntas

Loading...

Suarasiber.com – Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) mengusut penembakan pengunjuk rasa tolak penambangan di Desa Katulistiwa, Tinombo Selatan, Parigi Moutong, Sulawesi Tengah (Sulteng), Sabtu (12/2/2022) malam.

Penembakan itu menyebabkan seorang demonstran tewas tertembak. Korban bernama Erfaldi (21) merupakan warga Desa Tada, Tinombo Selatan, Parigi Moutong. Korban dilarikan ke Puskesmas Desa Tada, Minggu (13/2/2032) sekitar 00.40 WITA. Dan dinyatakan meninggal dunia, Minggu dini hari.

Terkait insiden itu Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo mengatakan, Polda Sulteng saat ini tengah berupaya mencari pelaku penembakkan tersebut. Dedi menyebut Kapolda setempat sudah membentuk tim khusus.

“Kapolda sudah membentuk tim untuk mengusut tuntas peristiwa tersebut,” kata Dedi dalam keterangannya, Minggu (13/2/2022).

Sementara itu, Kapolda Sulteng Irjen Pol Rudy Sufhariadi menyatakan akan menginvestigasi kasus ini. Rudy menegaskan, pelaku penembakan akan diganjar hukuman sesuai peraturan.

“Sangat disayangkan insiden ini. Namun kami bekerja profesional, siapa pun bersalah akan kami hukum sesuai aturan dan perundang-undangan berlaku,” jelas Rudy dalam konferensi pers di Polres Parigi Moutong.

Sebelumnya, massa demo yang mengatasnamakan Aliansi Rakyat Tani (Arti) Koalisi Gerak Tambang memblokir jalan Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan, Sabtu (12/2/2022).

Massa menuntut Pemprov Sulteng mencabut izin usaha tambang emas PT Trio Kencana.

Pada pukul 00.00 WITA, polisi membubarkan blokade pengunjuk rasa lantaran mengganggu arus lalu lintas.

Tak hanya itu, blokade juga memutus jalur perlintasan sentral penghubung antarprovinsi.

“Situasi terkini sudah kondusif, dan arus lalu lintas sudah terkendali,” ujar Rudy. (eko)

Editor Yusfreyendi

Loading...