Tekong Boat TKI Karam di Johor, Malaysia Orang Tanjungpinang

Loading...

Suarasiber.com – Penyelundupan manusia (peopple smuggling) dari Indonesia ke Malaysia terus berlangsung walau korban jiwa terus berjatuhan.

Terakhir, kapal (boat pancung) yang membawa 27 orang, termasuk tekong dan kru pembawa TKI ilegal karam di perairan Teluk Ramunia Sungai Rengit Johor Bahru, Malaysia, Kamis (20/1/2022) dini hari.

Sekitar 19 orang selamat, 5 orang meninggal dan 3 orang hilang. Salah seorang yang meninggal adalah Nita usia 40-an tahun, warga Kampung Bugis, Tanjungpinang.

Tekong

Tak hanya dua orang itu yang berasal dari Tanjungpinang, tekong pembawa boat bermesin tempel 3 unit dan masing-masing berkekuatan 200 PK juga disebut berasal dari Tanjungpinang.

Kini, jenazah yang meninggal di kejadian itu disemayamkan di Hospital Sultanah Aminah Johor Bahru, Malaysia.

Belum diperoleh informasi apakah jenazah mereka akan dibawa kembali ke Tanjungpinang atau dimakamkan di Malaysia.

Sementara seorang warga Kampung Bugis lainnya, Ipat (perempuan usia 40-an) termasuk yang selamat.

“Mereka yang selamat ditahan sementara di Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) daerah Tanjung Sedili, Kota Tinggi, Johor Bahru, Malaysia,” kata Darman M. Sagala, Plt Kasi Perlindungan dan Pemberdayaan TKI di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Tanjungpinang kepada wartawan, kemarin.

Lobam

Darman menambahkan boat nahas tersebut berangkat dari Desa Busung, Lobam yang bperdekatan dengan lokasi wisata gurun pasir, Bintan, Kepri sekitar jam 01:00 WIB.

Menurut Darman KJRI Johor Bahru telah berada di lokasi kejadian. Untuk koordinasi penanganan lebih lanjut dengan pihak terkait di Johor, Malaysia.

Dikutip dari Astrowani.com, Pengarah Maritim Johor, Laksamana Pertama Maritim Nurul Hizam Zakaria, mengatakan kejadian itu terjadi pada posisi 0.8 batu nautika (mil laut) dari Teluk Ramunia sekitar pukul 4.50 pagi (waktu Malaysia) atau 3.50 WIB.

Kabur

Hizam menambahkan sebelum kejadian itu, Sistem Pengawasan Laut (SWASLA) Maritim Malaysia mendeteksi satu sasaran mencurigakan sedang bergerak dari Pulau Bintan, Indonesia menuju ke perairan Malaysia.

Informasi itu kemudian disampaikan kepada kapal Tentera Laut Diraja Malaysia (TLDM) KD Sri Indera Sakti yang sedang dalam penugasan Operasi Benteng.

Boat pembawa calon TKI ilegal itu akhirnya ditemukan oleh KD Sri Indera Sakti. Namun, boat itu berusaha melarikan diri dengan kecepatan tinggi hingga akhirnya terbalik dan karam.

Tanjung Todang

Sementara di media hmetro.com, Hizam menjelaskan semua pendatang tanpa izin itu berusia antara 20-an hingga 40-an tahun.

Mereka dipercayai berangkat dari Tanjung Tondang, Pulau Bintan, Indonesia dan akan mendarat di Teluk Ramunia, Johor Bahru, Malaysia.

Boat yang mereka gunakan panjang 15 meter, menggunakan tiga mesin berkekuatan 200 PK (tenaga kuda) dan mampu melaju sampai 80 Km per jam. (machfut)

Editor Nurali Mahmudi

Loading...