Penataan Kawasan Kumuh Penyengat Dapat Keistimewaan dari Pemerintah Pusat

Loading...

Suarasiber.com – Salah satu yang terasuk dalam penataan Pulau Penyengat ialah merombak kawasan permukiman kumuh. Proyek ini mendapat keistimewaan dari pemerintah pusat.

Penataan kawasan kumuh Pulau Penyengat merupakan satu dari enam provinsi di Indonesia yang mendapatkan kesempatan. Pemerintah pusat melalui BP2W Kepri mengucurkan Rp10 miliar untuk pekerjaan ini.

Hal ini disampaikan Kepala BP2W Kepri Albert Reinaldo saat rapat bersama Gubernur Kepri Ansar Ahmad, Wali Kota Tanjungpinang Hj Rahma SIP, Kajari Tanjungpinang Joko Yuhono dan pejabat serta tokoh dan pemuka masyarakat di Balai Adat Indra Perkasa Pulau Penyengat, Kamis (20/1/2022),

“Ini berkat dorongan dan kerja keras Gubernur Kepri dan Wali Kota Tanjungpinang. Untuk itu kita patut bersyukur, Kepri dapat terpilih dalam enam provinsi dari 34 provinsi yang ada di Indonesia,” ungkapnya.

Albert juga menegaskan, pada bulan Februari akan dimulai pekerjaan peningkatan kapasitas Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Serta penyambungan ke rumah warga yang merupakan bagian dari peningkatan kawasan kumuh.

SWRO merupakan menggunakan membran Reverse Osmosis (RO) untuk memisahkan kandungan garam yang terkandung untuk didapatkan air tawar.

“Akan dilakukan peningkatan kapasitas SWRO sebesar 2,5 liter per detik sehingga menjadi 5 liter per detik dari sebelumnya 2,5 liter per detik. Sedangkan untuk penyambungan ke rumah warga akan ditambah sebanyak sekitar 600 rumah setelah sebelumnya telah tersambung ke 107 rumah di tahun lalu,” sebut Albert.

Wali Kota Tanjungpinang Hj Rahma mengimbau warga Penyengat untuk mendaftar dalam sambungan air SWRO. Meskipun sudah memiliki sumber air sendiri. Karena ke depan, tidak ada susulan penyambungan baru.

“Karena dari rencana penyambungan sebanyak 600 rumah, berdasarkan survei baru ada sebanyak 320 rumah yang bersedia melakukan sambungan. Untuk itu karena di sini juga hadir forum RT RW, saya minta bantuan untuk mengimbau warganya agar ikut mendaftar,” ucap Rahma.

Untuk informasi biaya yang harus dikeluarkan oleh warga Penyengat, untuk air siap minum hasil olahan SWRO adalah sebesar Rp15 ribu per meter kubik. Dan biaya beban setiap bulan Rp7 ribu. ***

Editor Yusfreyendi

Loading...