Ada 80 Titik Pada Masjid Raya Sultan Riau Penyengat Akan Diperbaiki

Loading...

Suarasiber.com – Pemerintah sedang memulai penataan kembali Pulau Penyengat di Kota Tanjungpinang. Di antara sekian proyek, revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat tidak boleh dilakukan sembarang.

“Karena Masjid Sultan merupakan cagar budaya, oleh karena itu kita tidak bisa sembarangan memugarnya. Perlu koordinasi dengan pihak berwenang. Namun kita sudah melakukan identifikasi dan menemukan 80 titik yang memerlukan perbaikan-perbaikan utama,” jelas Ansar Ahmad.

Keterangan ini disampaikan Ansar saat rapat di Balai Adat Indra Perkasa Pulau Penyengat, bersama jajaran BP2W Kepri serta pejabat dan tokoh lainnya, Kamis (20/1/2022),

Gubernur Kepri memaparkan progres revitalisasi Masjid Sultan, masih dalam tahap koordinasi dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Batusangkar. Karena, Masjid Sultan merupakan situs bersejarah.

Gubernur Kepri juga menyampaikan, pengembangan kawasan Pulau Penyengat dapat dijadikan sarana penambahan lapangan pekerjaan. Sehingga program ini juga dapat berpartisipasi dalam program pemulihan ekonomi.

“Ini dapat juga dijadikan momen untuk membangkitkan SDM Pulau Penyengat,” ujar Gubernur Kepri.

Kepala BP2W Kepri Albert Reinaldo menyampaikan, pada bulan Februari, akan dimulai pekerjaan peningkatan kapasitas Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Serta penyambungan ke rumah warga yang merupakan bagian dari peningkatan kawasan kumuh.

SWRO merupakan menggunakan membran Reverse Osmosis (RO) untuk memisahkan kandungan garam yang terkandung untuk didapatkan air tawar.

“Akan dilakukan peningkatan kapasitas SWRO sebesar 2,5 liter per detik sehingga menjadi 5 liter per detik dari sebelumnya 2,5 liter per detik. Sedangkan untuk penyambungan ke rumah warga akan ditambah sebanyak sekitar 600 rumah setelah sebelumnya telah tersambung ke 107 rumah di tahun lalu,” sebut Albert. ***

Editor Yusfreyendi

Loading...