Menang STA 2020, Transportasi Jakarta Dinobatkan yang Terbaik di Dunia

Loading...

Suarasiberdotcom – Transportasi di DKI Jakarta didapuk sebagai yang terbaik di dunia. Jakarta mengalahkan kota-kota di Eropa seperti Frankfurt dan Moskow.

Jakarta memenangkan Sustainable Transport Award (STA) 2021 atas program integrasi antarmoda transportasi publik yang terus dikembangkan.

STA merupakan ajang penghargaan tahunan yang diberikan kepada kota yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik, serta visi dalam bidang transportasi berkelanjutan dan pembangunan perkotaan.

Perayaan STA Award akan dilakukan Januari 2021 di Washington DC. Sebagai pemenang, Jakarta akan menjadi tuan rumah MOBILIZE 2021 yang diselenggarakan oleh ITDP dan didukung oleh Volvo Research dan Education Foundations.

Dikutip dari situs resmi Dishub Jakarta, Minggu (1/11/2020), Gubernur Provinsi DKI Jakarta, Anies Baswedan, merasa bangga dengan pencapaian Jakarta dalam peningkatan inovasi transportasi terintegrasi.

Jakarta pun menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang memenangkan penghargaan STA. Pada tahun lalu Jakarta hanya mampu menduduki urutan dua.

Pengumuman dilakukan secara virtual pada tanggal 26, 28 dan 30 Oktober 2020, saat konferensi transport internasional, MOBILIZE 2020.

Dalam setahun terakhir, Pemprov DKI Jakarta mengatakan telah berhasil menghadirkan berbagai inovasi untuk meningkatkan mutu transportasi.

Mulai dari perluasan jalur dan penambahan fasilitas sepeda, revitalisasi halte dan trotoar, penataan fasilitas pejalan kaki di kampung-kampung, dan integrasi berbagai moda transportasi publik.

Jakarta mengalahkan puluhan kota besar dunia lainnya, seperti Auckland, Bogota, Buenos Aires, Charlotte, Frankfurt, Moskow, San Francisco, dan Sao Paulo.

Anies menyebutkan STA 2021 adalah kemenangan warga Jakarta. Tentu saja tak lepas dari kolaborasi dengan warga, pegiat transportasi untuk desain wayfinding, inovasi bus listrik, dan mikrotrans AC.

Peningkatan pesat jumlah pengguna transportasi publik Jakarta bahkan sempat mencapai rekor baru 1 juta pelanggan harian TransJakarta pada Februari lalu sebelum pandemi.

Pandemi tahun ini memang memaksa kita beradaptasi, dengan pembatasan kapasitas transportasi publik dan protokol kesehatan ketat. Tapi, positifnya pada saat pandemi ini, pesepeda di kota Jakarta justru meningkat pesat, kata Anies.

Keberhasilan Ibu Kota Jakarta ini berkat program-program sebagai berikut:

  1. Mengintegrasikan mikrobus (angkot) dengan layanan Transjakarta di mana 10 operator angkot sepakat untuk bergabung dengan Transjakarta;
  2. Menghadirkan MRT Jakarta dan LRT Jakarta tahun lalu yang juga menjadi momentum besar bagi sistem transportasi publik di Jakarta;
  3. Mengintegrasikan layanan transportasi, baik fisik maupun pembayaran. Hal itu terbukti dengan dibangunnya stasiun-stasiun dan rute-rute Transjakarta yang terintegrasi dengan MRT Jakarta, LRT Jakarta, serta mikrobus;
  4. Penataan kawasan transportasi publik milik DKI Jakarta dengan perusahaan transportasi publik milik negara; KRL Commuter Line. Bertujuan untuk menjadi hub transportasi yang memberi kemudahan, keamanan, dan kenyamanan bagi warga. Pada tahap pertama, stasiun yang ditata adalah Stasiun Tanah Abang, Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Pasar Senen;
  5. Mengembangkan Armada bus listrik yang ramah lingkungan. Upaya ini dilakukan oleh Transjakarta dan telah diujicobakan tahun ini. Transjakarta juga mempunyai target untuk mengubah semua armadanya menjadi bus listrik pada 2030;
  6. Mengubah fungsi Terowongan Kendal sebagai area khusus pejalan kaki yang nyaman untuk menghubungkan stasiun KRL, stasiun MRT Jakarta, stasiun Kereta Bandara dan halte Transjakarta. Fasilitas ini dibangun sebagai upaya pendukung program integrasi transportasi, namun juga tetap mempertimbangkan kenyamanan warga;
  7. Upaya berkelanjutan pembangunan jalur sepeda yang hingga saat ini telah dibangun 63 km. Ke depan, direncanakan pembangunan 500 km jalur sepeda terproteksi. Upaya merencanakan jalur sepeda ini terbayar ketika masa pandemi COVID-19 di mana terjadi lonjakan pesepeda hingga 10 kali lipat di ruas-ruas jalan utama Jakarta. Hal ini kemudian diperkuat dengan diimplementasikannya pop up bike lane (jalur sepeda terproteksi sementara) dan Peraturan Gubernur No. 51 Tahun 2020 yang menginstruksikan untuk memprioritaskan pejalan kaki dan pesepeda selama Pembatasan Sosial Skala Besar (PSBB) berlangsung;
  8. Mengubah fungsi fasilitas park and ride Thamrin 10 yang sebelumnya merupakan area parkir kendaraan pribadi menjadi ruang usaha ekonomi kreatif. Hal ini merupakan upaya untuk menggalakkan pembatasan kendaraan bermotor pribadi di pusat kota.(mat)
Loading...