Pemerintah Siapkan Program PKT untuk Pekerja Imigran yang Dipulangkan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Merebaknya penyebaran Covid-19 menimbulkan gelombang pemulang para poekerja imigran Indonesia dari negara lain. Lantas bagaimana nasib mereka sesampai di kampung?

Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menyampaikan Kementerian PUPR bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri untuk mengidentifikasi tempat tinggal pekerja imigran yang pulang ke Indonesia.

Selanjutnya akan disiapkan Program PKT di daerah tempat tinggal mereka.

“Kita identifikasi dari mana asalnya dan kita siapkan Program Padat Karya hingga di desa. Jadi setelah isolasi mandiri bisa bekerja di Padat Karya yang sudah kita siapkan,” ujar Menteri Basuki di Kantor BNPB, Jakarta, kemarin.

Dilansir suarasiber dari pu.go.id, anggaran Program Padat Karya diantaranya digunakan untuk P3TGAI yang tersebar di 10 ribu lokasi dengan anggaran Rp 2,25 triliun.

Saat ini sebanyak 761 lokasi P3TGAI sudah tahap sosialisasi dan 224 lokasi yang tersebar di 9 provinsi sudah melaksanakan kegiatan konstruksi fisik. Seperti Kepulauan Riau, Lampung, Jambi, dan NTT, dengan anggaran per lokasi sebesar Rp 225 juta.

Selanjutnya pembuatan ABSAH mencakup 94 lokasi yang tersebar di 10 Balai Wilayah Sungai dengan biaya Rp 0,038 triliun.

Di bidang jalan dan jembatan, melalui Ditjen Bina Marga pada tahun 2020 dilaksanakan PKT berupa pemeliharaan rutin jalan sepanjang 47.017 km dengan anggaran Rp. 0,518 triliun.

Misalkan untuk pembersihan median jalan, pengecatan marka dan berem. Selain jalan, juga dilakukan pemeliharaan rutin jembatan yang menggunakan skema swadaya masyarakat sepanjamg 496.080 meter dengan anggaran Rp 110 miliar, misalkan untuk pengecatan rangka jembatan.

Sedangkan di bidang permukiman dilaksanakan PKT PISEW di 900 kecamatan dengan anggaran Rp 540 miliar, TPS-3R di 106 lokasi dengan anggaran Rp 0,063 triliun, PAMSIMAS di 4.717 lokasi dengan anggaran Rp 1,120 triliun dan SANIMAS di 1.028 lokasi dengan anggaran Rp 391 miliar.

Bidang permukiman adalah program KOTAKU di 364 kelurahan dengan anggaran Rp 382 miliar.

Terakhir di bidang perumahan dilaksanakan PKT peningkatan kualitas rumah swadaya sebanyak 208.000 unit dengan anggaran Rp 4,354 triliun dan pembangunan baru rumah swadaya sebanyak 12.000 unit dengan anggaran Rp 459 miliar yang dilaksanakan melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS). (mat)

Loading...