PBB: Ratusan Juta Orang Terancam Kelaparan Akibat Pandemi Corona di 2020

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Direktur Eksekutif World Food Programme (WFP) PBB David Beasley, memperingatkan dunia sedang di ambang ancaman kelaparan akibat wabah virus corona (Covid-19).

Peringatan itu sudah disampaikannya ke dewan keamanan PBB dan dengan para pemimpin dunia selama beberapa bulan terakhir. Bahkan, sebelum Covid-19 menjadi masalah.

Disampaikannya, bahwa 2020 akan menghadapi krisis kemanusiaan terburuk, sejak Perang Dunia II karena sejumlah alasan.

Seperti perang di Suriah dan Yaman. Krisis di Sudan Selatan, Burkina Faso dan wilayah Sahel Tengah karena bencana alam dan perubahan pola cuaca. Krisis ekonomi di Lebanon mempengaruhi jutaan pengungsi Suriah dan lain-lain.

Dari analisis WFP ada sekitar 130 juta orang yang terancam kelaparan pada akhir 2020, akibat wabah virus corona. Padahal, tanpa pandemi itu saja sudah sekitar 135 juta orang di dunia yang terancam kelaparan.

Dengan tambahan 130 juta orang itu, maka di akhir tahun ini ada sekitar 265 juta orang yang terancam kelaparan.

“Jadi hari ini, dengan COVID-19, saya ingin menekankan bahwa kita tidak hanya menghadapi pandemi kesehatan global tetapi juga bencana kemanusiaan global.

Jutaan warga sipil yang tinggal di negara-negara yang dilanda konflik. Termasuk, banyak wanita dan anak-anak.

Mereka sudah berada di ambang kelaparan. Kemungkinan kelaparan sangat nyata dan berbahaya,” kata David sebagaimana dirilis suarasiber.com dari situs resmi WFP, Rabu (23/4/2020).

Ancaman kelaparan yang sudah nyata di depan mata itu harus dicegah. Caranya, ujar David, dengan mengerahkan segala sumber daya dan usaha, untuk memerangi wabah virus corona ini di semua negara. Khususnya, di negara-negara yang rentan (terancam kelaparan).

Sebelum WFP mengeluarkan peringatan ini, Organisasasi pangan dunia atau Food and Agriculture Organization (FAO), juga sudah memperingatkan adanya krisis pangan dunia akibat wabah covid-19.

Peringatan FAO langsung dibahas Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas, Senin (21/4/2020). Usai rapat Jokowi langsung memerintahkan menghitung stok beras nasional.

”Hitung yang betul berapa produksi beras kita. Kemudian perkiraan produksi beras pada saat memasuki ke musim kemarau. Juga cadangan beras nasional kita; cukup untuk berapa lama betul-betul harus dihitung,” kata Jokowi.

Jokowi, mengingatkan agar jangan overestimate. Kemudian dikalkulasi dengan cermat, dihitung yang detail berbasis data-data empiris yang valid dan reliable. (mat)

Loading...