Orang Tanpa Gejala atau OTG, Apakah Itu?

Loading...

Belakangan, saat pendemi Covid-19 masih menghantui begitu banyak warga dunia termasuk di Indonesia, muncul istilah ODP dan PDP. Kedua istilah tersebut sudah kalian tahu pastinya. Bagaimana dengan OTG atau Orang Tanpa Gejala?

Bahkan mungkin tak sedikit yang bertanya mengapa OTG bisa menularkan virus corona kepada orang lain? OTG oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia juga masuk kelompok pasien virus corona terbaru.

Ditelusuri suarasiber, istilah OTG ada dalam buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19). Kelompok ini ialah orang-orang yang tidak menunjukkan gejala umum Covid-19.

Seperti demam, batuk, dan sesak napas, namun berpotensi untuk tertular penyakit ini. Hal ini memungkinkan dikarenakan ia merupakan kontak erat dengan yang sudah terkonfirmasi positif.

Apa itu kontak erat? Kontak erat adalah seseorang yang melakukan kontak fisik atau berada di dalam radius 1 meter (bisa juga kurang) dengan pasien dalam pengawasan (PDP) maupun pasien terkonfirmasi Covid-19. Orang-orang yang masuk ke dalam kategori kontak erat ini antara lain sebagai berikut:

Petugas kesehatan (dokter, perawat, dsb.) yang melakukan pemeriksaan, perawatan, hingga membersihkan area perawatan pasien Covid-19 tanpa menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai standar.
Seseorang yang berada di dalam satu ruangan dengan PDP dan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 (termasuk rumah, sekolah, tempat ibadah, dsb.), 2 hari sebelum atau 14 hari setelah pasien positif menimbulkan gejala.
Seseorang yang memiliki riwayat perjalanan bersama dengan PDP atau pasien terkonfirmasi positif Covid-19, 2 hari sebelum atau 14 hari setelah pasien positif menimbulkan gejala.

Mengenal OTG

Bisa dipastikan sangat sulit mengetahui seseorang termasuk OTG atau tidak. Bahkan kalian pun tak bisa memastikan apakah termasuk OTG atau bukan. Ya karena sekali lagi, OTG bisa terjadi pada diri seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang masih kuat untuk melakukan perlawanan terhadap virus.

Karena itu tak ada jalan lain, selain mengikuti imbauan pemerintah untuk melakukan physical distancing (jaga jarak fisik). Jika memungkinkan, tetaplah berada di rumah untuk sementara waktu dan batasi jarak kalian dengan orang lain di sekitar (minimal 2 meter).

Apabila keadaan tidak memungkinkan, dalam artrean pun kalian harus tetap mengikuti anjuran Kemenkes dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gunakan masker.

Namun menganakan masker saja rasanya belumlah cukup, Kalian harus mengikuti hal-hal berikut:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama minimal 20 detik
  • Tidak menyentuh area wajah (mata, hidung, dan mulut)
  • Perbanyak konsumsi vitamin untuk memperkuat sistem kekebalan tubuh
  • Tetap berolahraga meskipun di dalam rumah
  • Istirahat yang cukup

Nah, semakin sadar bahwa setiap orang harus menjaga diri dengan mengikuti anjuran pemerintah, bukan? Yang berniat mudik, mohon dipikirkan lagi lebih banyak manfaat atau mudaratnya dalam kondisi seperti ini. (man)

Loading...