Anggota PM Ini Cuma Mau Beli Takjil, Eh Dikira Razia, Para Pembeli Berhamburan Kabur

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Gara-gara masih mengenakan seragam dinas lengkap, seorang anggota Polisi Militer (PM) di Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau, yang berniat membeli takjil untuk berbuka justru ditinggal kabur pedagangnya.

Dibaca suarasiber dari unggahan Facebook Rendra Hadi Nata di Grup Cocoklagi Science pada hari Jumat (24/4/2020), diceritakan bagaimana kejadian berlangsung.

Rendra menyebutnya suka duka menjadi seorang aparat negara di kala mencari takjil untuk berbuka puasa. Melihat tanggal postingannya, hari itu merupakan puasa pertama setelah pengumuman resmi pemerintah mengenai awal ramadan 1441 H.

Ketika ia hendak membeli takjil di suatu tempat, Rendra menyebutnya dengan sebuah planet di Galaksi Bima Sakti, ia terperanjat heran karena tiba-tiba warga yang mengerubungi pedagang takjil buru-buru pergi.

“Tetapi orang-orang malah pergi dari tempat yang saya datangi itu. Apakah mereka pikir saya sedang melaksanakan solo razia?” tulis Rendra di bagian akhir tulisannya.

Dari foto yang diunggah di Facebook, terlihat sebuah sepeda motor di tepi jalan di Kawasan Batu 10 atau Bintan Centre. Pengambilan foto menampilkan begian depan sepeda motor KLX dengan satu spion dengan bayangan kepala manusia masih mengenakan helm bertuliskan PM. Helmnya berwarna putih dengan tulissn PM warna biru.

Meski dari kaca spion tulisannya terbalik, namun masih cukup jelas untuk dibaca.

Untuk memastikan kejadian lucu ini di Batu 10, suarasiber mencoba mengeceknya melalui Google Maps dan hasilnya menunjukkan lokasi yang sama dengan di unggahan Facebook.

Hingga Minggu, 26 April 2020, unggahan ini sudah dibagikan lebih dari 8.200 kali dan disukai 13 ribu warganet.

Lalu bagaimana komentar warganet lainnya? Rizki menulis: Jangankan pedagang. Pastinya petugas yang nakal pun kalo liat tulisan PM pasti takut.

Ganti baju dulu toh pak pak..Kasian orang lagi tulis Farel Ali.

Saya bisa ngebayangin.. Betapa panas dinginnya orang-orang yang bubar itu abis di deketin, komentar Hendra Disya Putra. (man)

Loading...