Langka di Pasar, Masyarakat Ranai Berebut Telur Ayam

Loading...

NATUNA (suarasiber) – Terjadi upaya saling dahulu membeli telur ayam oleh warga Natuna, khususnya yang tinggal di Ranai. Hal ini dilakukan karena sejak dua pekan lalu barang kebutuhan pokok ini sulit didapatkan di pasar.

Dilansir dari natunakab.go.id, Kamis (13/2/2020), lonjakan harga juga terjadi pada telur ayam.

Seorang pedagang kue di pasar, Liza mengatakan seminggu belakangan ia kesulitan mendapatkan telur ayam. Karena butuh, mau tak mau ia harus membeli meski sedikit dengan harga yang mahal.

“Udah datang ini tapi masih rebutan. Ada juga yang belum kebagian karena sudah ada yang pesan duluan ke agen-agennya, seperti kedai-kedai kecil atau toko kelontong,” sambung Liza, Rabu (12/2/2020).

Kelangkaan ini tentunya berdampak langsung pada konsumsi masyarakat dan pengusaha makanan yang ada di Natuna.

Kenaikan harga telur yang signifikan akibat kelangkaan telur tersebut juga diakui seorang pedagang kecil warga Air Kolek, Elda. “Kalau lagi susah telur begini 1 papan kami jual 55 ribu dan 10 ribu 5 biji. Tapi kalau lagi banyak 50 ribu sepapan,” terangnya.

Kepala Disprindagkop Kabupaten Natuna, Agus Supardi. membenarkan kelangkaan telut tersebut. Bahkan kondisi tersebut bisa berlangsung hingga pertengahan bukan ini.

“Ya betul, memang terjadi kelangkaan telur beberapa hari belakangan ini. Tapi insya Allah Rabu atau Kamis minggu ini, telur akan tiba di Ranai,” katanya.

Menurutnya, setidaknya ada tiga faktor yang menyababkan terjadinya kelangkaan itu antara lain yang pertama adalah karena stok lama yang ada di pasaran cepat laku atau habis.

Kemudian yang kedua adalah kapal Sabuk Nusantara dari Sentete, Kalimantan Barat tidak bisa muat karena bersamaan dengan perayaan Cap Go Meh. Sementara kapal dari Tanjungpinang, Kepri mengalami kerusakan pada mesin gensetnya.

Ketiga adalah karena telur merupakan barang cepat rusak sehingga pedagang tidak berani menyetoknya dalam jumlah besar.

“Tapi info telur akan masuk tanggal 11 dan 12 Februari sebanyak 800 ikat menggunakan kapal Sabuk Nusantara 36 dan 80. Demikian situasinya,” kata Agus.

Mewakili Pemkab Natuna, Agus meminta maaf kepada masyarakat dan berharap masyarakat dapat memaklumi keadaan tersebut karena kendalanya yang tidak ringan. (mat)

Loading...