Pengembangan Bandara Dewadaru di Karimunjawa Selesai Tahun 2022

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Bandara kini tak lagi hanya bisa dimiliki kota-kota besar di Indonesia. Daerah berpotensi wisata kini mendapatkan akses pembangunan bandara. Hal ini juga ditujukan untuk Karimunjawa, Jawa Tengah.

Dalam upaya mendorong aksesibilitas transportasi menuju Pulau Karimunjawa yang terletak di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah sebagai destinasi wisata yang sangat diminati wisatawan mancanegara, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menargetkan pengembangan Bandara Dewadaru selesai di tahun 2022.

Dilansir dari dephub.go.id, sat ini panjang runway 1.200 meter. Akan ditambah menjadi 1.600 meter, bahkan 1.700 meter supaya pesawat baling-baling sejenis ATR-72 bisa mendarat dengan kapasitas penuh.

“Sedangkan terminal penumpang sekarang ini tidak sampai 1.000 meter persegi akan dibangun 2.000 meter persegi hingga 2.800 meter persegi. Ditargetkan tahun 2022 selesai dengan kapasitas yang jauh lebih besar dari sekarang,” kata Menhub Budi usai meninjau Bandara Dewadaru, Sabtu (11/1/2020).

Saat ini hanya terdapat satu maskapai Wings Air yang melayani secara reguler tiga kali dalam seminggu dimana tingkat keterisian penumpangnya sudah 100 persen.

Selain menambah kapasitas, Menhub mengatakan, membuka kesempatan untuk adanya penambahan rute baru menuju Pulau Karimunjawa.

“Misalnya bisa dari Bandara Kulonprogo ke Karimunjawa. Ini akan jadi kombinasi pariwisata yang baik dengan Borobudur. Karena kalau dia mau di satu tempat Candi Borobudur bisa kombinasi ke sini,” ungkap Menhub.

Ditambahkan Menhub terkait perluasan terminal Bandara Dewadaru ini diperlukan anggaran Rp20-30 miliar, sedangkan untuk terminal pihaknya akan menyiapkan anggaran sebesar Rp30-40 miliar.

“Perluasan terminal itu alokasi dari Kemenhub, sedangkan (kebutuhan) tanah dari pemda tingkat 1 dan pemda tingkat 2,” ucap Menhub.

Terkait dengan hal tersebut untuk pengerjaan perpanjangan runway dan pembangunan gedung terminal akan diusulkan dalam anggaran tahun 2021.

Selain mengembangkan bandara, Menhub menyebut juga akan mengembangkan angkutan darat dan laut di Pulau Karimunjawa. Secara khusus untuk angkutan darat Menhub akan membuka peluang swasta dengan menerapkan skema “buy the service”. Untuk itu Menhub meminta kepada Pemda setempat untuk memetakan rute bus yang nantinya akan melayani.

Terkait angkutan laut, diakui Menhub saat ini pelayanannya di Pulau Karimunjawa sudah cukup baik. Sudah ada tiga operator yang melayani penyeberangan dari dan ke Pulau Karimunjawa yaitu Pelni, ASDP, dan operator swasta secara komersial.

Turut mendampingi Menhub dalam kunjungan kerja ini Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti, Direktur Bandar Udara Praminto Hadi, Kepala Bandara Dewadaru Yoga Komala, dan sejumlah pejabat terkait lainnya. (mat)

Loading...