Diresmikan Presiden Soeharto, Kini Jaringan Pipa PDAM Ada di Bawah Kuburan

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Pengguna Jalan DI Panjaitan Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri tentu tak heran melihat badan jalan digali. Dan ditutup kembali dengan semen seadanya.

Perlu kewaspadaan lebih agar tak terjungkal, karena semen penutup badan jalan tak sama tinggi dengan aspal.

Jumlah galian itu diprediksi akan terus bertambah. Dan, penggalian akan terus berlangsung sepanjang tahun 2020.

Penyebabnya, karena pipa jaringan distribusi utama PDAM Tirta Kepri sudah berusia 48 tahun. Pipa itu mulai dibangun tahun 1970 dan diresmikan Presiden Soeharto tanggal 3 Mei 1971.

PDAM Tirta Kepri (awalnya Tirta Pulai), adalah PDAM pertama di Provinsi Riau.

Air dari Waduk Seipulai dialirkan ke Kota Tanjungpinang menggunakan pipa PCM berdiameter 14 inchi. Dulunya pipa ini ada di luar badan jalan.

Namun saat ada pelebaran jalan di Batu 9, pipa itu ada di bawah badan jalan. Tak hanya itu, jaringan pipa tersebut pun ada di bawah landasan pacu Bandara RHF.

Bahkan, ada yang berada di perkuburan umum.

Kini, pipa tua usia 48 tahun yang tiap hari dilintasi kendaraan itu pun tak kuat lagi. Bocor dan pecah sudah pasti. Itu sebabnya, Direktur PDAM Mamat SSos berkirim surat ke gubernur.

Mamat minta penggantian jaringan pipa tua itu. Anggota DPRD Kepri asal dapil Tanjungpinang, Rudi Chua pun ikut menyampaikan permintaan itu.

“Tak ada anggaran untuk penggantian jaringan pipa tua itu di APBD Kepri 2020,” kata Rudi Chua dengan nada kecewa menjawab suarasiber.com.

Karena tak dianggarkan itulah, maka para pengguna jalan di Jalan DI Panjaitan masih akan menyaksikan penggalian badan jalan.

Dan, para pelanggan PDAM dipastikan masih akan tetap bingung dengan jadwal air mengalir di rumah atau kantornya. Ada yang dua hari sekali mengalir.

Ada juga yang empat hari sekali atau seminggu sekali mengalirnya. Seluruhnya tanpa pemberitahuan resmi sama sekali. Era revolusi industri 4.0 di PDAM Tirta Kepri, masih jauh dari bayangan.

Meski, perusahaan ini punya portal sendiri dan bisa digunakan untuk memberitahukan jadwal airnya mengalir. Namun, portal resmi pdamtirtakepri.co.id itu pun tak digunakan. Bahkan sudah lama tidak di-update. (mat)

Loading...