Isdianto Menangis di Depan Makam HM Sani

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Plt Gubkepri H Isdianto tak mampu menahan tangis tatkala berada di depan makam abangnya, HM Sani, di Taman Makam Pahlawan (TMP) Pusara Bhakti Jalan Gatot Subroto, Batu 5 Bawah, Tanjungpinang, kemarin petang.

H Muhammad Sani. Abang kandungnya, yang juga mantan Gubernur Kepri yang wafat 57 hari setelah dilantik untuk periode kedua.

Tepat di TMP tersebut, barangkali, Isdianto terkenang banyak perjalanan dan perjuangan almarhum. Juga mimpi-mimpi Sani dalam membangun Kepri. Soal mimpi ini disebut Isdianto saat berbincangan sempena peringatan Hari Jadi Kepri ke 17 tahun ini.

Puncak dari mimpi itu adalah masyarakat Kepri yang sejahtera. Kepri yang semakin maju. Setiap hari terus mengalami kemajuan dan peningkatan kesejahteraan.

“Kita akan berupaya semaksimal mungkin membuat provinsi ini lebih maju daripada hari ini. Maju dalam segala hal, pembangunan, keagamaan dan lain sebagainya. Semua itu bisa dicapai dengan kebersamaan semua komponen masyarakat,” kata Isdianto.

Salah satu yang menjadi jargon Sani adalah merangkai pulau dengan listrik. Kampung-kampung di Kepri, terelektrifikasi seratus persen dan mengalir penuh 24 jam.

Ketika Isdianto meresmikan listrik untuk suatu desa di Natuna, Agustus lalu, dia diyakinkan pihak PLN bahwa seluruh desa di Kepri akan teraliri listrik 24 jam. Puncaknya pada Oktober nanti, saat listrik di Tambelan, teraliri selama 24 jam.

Demikian juga dengan persoalan air bersih, Isdianto terus menggesa agar seluruh masyarakat bisa dengan mudah mendapatkannya. Untuk pulau Bintan, koordinasi dengan Pemko Tanjungpinang, Pemkab Bintan, PDAM terus dilakukan agar tujuan itu tercapai. Dukungan Pemerintah Pusat dengan membangun embung dan waduk mempercepat perwujudan itu.

“Insya Allah tahun 2021 PDAM kita harapkan sudah tidak ada permasalahan lagi untuk Tanjungpinang dan Bintan. Ini adalah mimpi-mimpi beliau, dan saya punya kewajiban mimpi beliau akan saya lanjutkan,” kenang Isdianto.

Tak heran dalam banyak kesempatan Isdianto melakukan rekam jejak hal-hal yang pernah dilakukan almarhum Sani. Silaturahmi hati yang selalu dilakukan Sani diteruskan Isdianto.

Isdianto mengatakan bahwa dia selalu mengajak semua untuk membangun hubungan silaturahim. Silaturahim itu mudah diucapkan, mengaplikasikan ini butuh keseriusan. Isdianto menangkap bahwa apa yang dilakukan Sani muncul dari lubuk hati yang paling dalam.

“Hal yang baik ini kenapa tidak kita lanjutkan? Saya kira bukan meniru, cuman karena kita ni kan kakak beradik. Kakak beradik pasti saya kira adalah sifat-sifat yang mungkin sama. Kalau zaman beliau murni memang istilahnya, berbuat yang terbaik saja. Kalau sekarang kita berbuat yang terbaik saja tidak cukup juga rasanya. Terbaik pun kita bikin masih juga orang bilang belum. Tapi teruslah berbuat yang terbaik,” kata Isdianto.

Pada kesempatan itu, Isdianto berterima kasih kepada seluruh komponen masyarakat Kepri. Terutama kepada pada pendahulu dan pejuang yang telah menjadikan Kepri sebagai provinsi.

Karena perjuangan mereka, kata Isdianto, Kepri bisa seperti ini. Dirinya bisa seperti ini. Karena itu, Isdianto berpesan kepada pegawai Pemprov Kepri untuk berbuat yang terbaik.

“Tunjukkan rasa terimakasih kepada pendiri provinsi, bahwa kita akan berbuat maksimal untuk Kepri. Bahwa kita mampu untuk membawa Kepri yang semakin baik,” kata Isdianto.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga hubungan silaturahim dengan baik. Saling bersinergi untuk memajukan Kepri. (man)

Loading...