Uletnya John Bertarung dengan Hidup, Akhirnya Inilah Hasilnya

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – John Efendi pasti tak pernah membayangkan jika perjalanan hidupnya penuh perjuangan. Perjuangan untuk mencukupi kebutuhannya secara ekonomi. Pekerjaan apa saja dilakoninya karena percaya Tuhan tidak diam melihat upaya umat-Nya yang sungguh-sungguh.

Ditemui suarasiber di tempat jualannya, Tanjungpinang, lelaki berusia 40 tahun ini bercerita lengkap. Ia pun tak malu mengakui sudah gonta-ganti usaha sebelum akhirnya memutuskan menekuni jerus peras.

“Saya pernah jualan baju keliling selama dua tahun, lalu aksesoris seperti hijab, tali rambut, gelang dan sebagainya. Dua tahun juga,” katanya.

Bahkan ia juga sempat berjualan gorengan seperti sosis, pentol selama hampir 4 tahun. Bukannya tak bersyukur bisa berjualan, namun kebutuhan hidupnya menjadi pertimbangan untuk mencoba usaha lain yang lebih baik.

Hingga awal Ramadan kemarin, ia mulai menjual es jeruk peras. Mengapa John memilih usaha ini?

Menurutnya, usaha ini tidak membutuhkan bahan baku yang susah dicari. Di Tanjungpinang juga banyak yang menjual. Dengan demikian John tak kehabisan stok.

“Cara membuatnya juga mudah, saya rasa banyak yang bisa,” tambah bapak empat anak ini.

Kini John membuktikan bahwa berjualan dengan bahan air cukup menguntungkan. Sebenarnya hal tersebut didengarnya berkali-kali dari beberapa teman. Namun John tetap bersyukur meski baru Ramadan kemarin akhirnya menekuni jerus peras.

Sampai hari ini, John bisa menghabiskan 10 sampai 12 kilogram. Jeruk seberat itu akan menghasilkan 40 sampai 50 gelas. Jika per gelas dijualnya Rp10 ribu, John pun mengantongi Rp500 ribu penghasilan rata-rata per hari.

Bagi John, hasil tersebut sangat disyukurinya. Ia kini mantap jualan jeruk peras yang diberinya nama merek Aliya.

Dari omzet Rp500 ribu, John bisa memetik keuntungan bersih separohnya. Dan itu disyukurinya dengan senantiasa berjualan tepat waktu, melayani pembeli dengan ramah dan menggunakan bahan baku yang bagus.

John memang bukan pengusaha dengan omzet ratusan atau miliaran rupiah. Namun perjuangan dan keuletannya menghadapi hidup patut menjadi contoh. Nah, saatnya Anda bangkit dan meraih mimpi yang selama ini hanya dibayangkan. (mft)

Loading...