FGD Tourism Hub, Kiat Kepri Datangkan Turis Eropa

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – FGD atau Focus Group Discussion menjadi salah satu cara mengimplementasikan penguatan tourism hub. Cara ini pun dijadikan formula Kementerian Pariwisata (Kemenpar) guna mengekplorasi pasar Benua Biru, Eropa.

Dilansir dari gooday.id, FGD Tourism Hub untuk Pasar Eropa kembali dilaksanakan 16 – 17 Mei 2019 lalu di Swiss-Belhotel Bay Batam. Kegiatan FGD diikuti oleh peserta dari berbagai latar belakang yang tentunya memiliki pengalaman khususnya untuk pasar Eropa, misalnya saja Travel Agent dan Tour Operator (TA/TO) besar.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar menyebut kegiatan tersebut sangat penting untuk menembus pasar Eropa. Di dalam sebuah ruangan, para peserta berbagi pengalaman, ide dan gagasan,

FGD Torisms Hub Strategi Jitu

Lebih jauh Kepala Dinas Pariwisata Kepri ini menjadi wadah untuk koordinasi antar pelaku pariwisata. Persepsi Penta Helix pariwisata khususnya di Kepri harus linear. Karena itu Tourism Hub menjadi salah satu strategi jitu untuk mengoptimalkan potensi pasar Benua Biru Eropa.

Mengapa pariwisata Indonesia memandang perlunya pasar Eropa? Pasar Eropa menjadi salah satu magnet bagi mencapai target wisman tahun 2019. Sebab, tahun ini Kemenpar memasang target 18 Juta wisman di Indonesia.

Lantas bagaimana dengan Provinsi Kepri? Disampaikan Buralimar, Dinas Pariwisata Provinsi Kepulauan Riau memasang target 3,6 juta wisman.

Oleh karena itu penerapan salah satu treatmentnya yakni melalui strategi Super Extra Ordinary (SEO). Konsep SEO pun terbagi tiga, yaitu Border Tourism, Tourism Hub, dan Low Cost Terminal. Dari tiga formula, Tourism Hub menjadi konsep yang ideal untuk menggali market Benua Biru Eropa.

Sasaran paling realistis pelaksanaan konsep Tourism Hub di Kepri adalah dengan menjadikan Singapura sebagai Hub. Hal ini didasari oleh adanya pergerakan wisatawan asal Eropa yang mencapai 2.063.169 wisman pada tahun 2018 di Singapura. Sedangkan angka kunjungan wisatawan asal Eropa bulan Januari hingga Maret 2019 mencapai angka 650.917 wisman.

Siapkan 46 Event Unggulan di 2019

Di tahun 2019 ini, ada 46 event cross border unggulan yang bakal dihelat Provinsi Kepri. Ke-46 event tadi hasil seleksi dari seluruh kabupaten dan kota di provinsi ini.

Hal tersebut disampaikan Buralimar saat membuka Bimbingan Teknis Pendukungan Event Cross Border yang diprakarsai oleh Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata RI di Hotel Nagoya Hill Batam, akhir Desember 2018 lalu.

Keberhasilan event cross border unggulan ini disinergikan secara sungguh-sungguh antara dinas pariwisata provinsi dan kota/kabupaten. Rumus POP, yakni Pre-Event, On-Event, dan Post-Event adalah rumus wajib pelaksanaan event yang sudah menjadi ketentuan dari Kemenpar.

“Untuk diketahui bersama, 46 event unggulan juga sudah diputuskan. Dan Kepulauan Riau menyumbang 70 persen Event Cross Border di Indonesia 2019 mendatang,” ungkap Buralimar.

“Event yang akan diinput menjadi Event Cross Border harus konsisten diselenggarakan setiap tahun, tanggal pelaksanaan harus tetap, tidak berubah-ubah,” tambahnya.

Mengenai persentase pembagian anggaran event cross border, sesuai yang ditetapkan Kemenpar adalah 60 persen untuk penyelenggaraan dan 40 persen publikasi. Dengan bayknya event di tahun ini, maka kegiatan FGD tourism hub pun tak lagi bisa dianggap sepele.

Penyelenggaraan cross border di Kepri berbeda dengan tempat lain, seperti Anambas, Entikong, Atambua, Dili dan Papua. Salah satunya kedekatan jarak Kepri dengan Malaysia dan Singapura. Itu menjadi poin utamanya.

Hal ini ditegaskan Kepala Bidang Pemasaran II Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran II Sumatera, Ki Bagus Irvan.

“Selain itu, kesamaan budaya Melayu, kemudahan akses dengan tersedianya 6 pintu, serta tren pasar turis yang sudah terpetakan menjadi alasan kuat event cross border di Kepulauan Riau menjadi magnet kunjungan 20 juta wisatawan mancanegara di Indonesia tahun 2019,” ujar Bagus. (man)

Loading...