Mangrove Dikorbankan hanya Untuk Ternak Babi

Loading...

BINTAN (suarasiber) – Dua peternakan babi di Toapa yang mendapatkan protes warga ditinjau Pansus Ranperda Penyelenggara Peternakan dan Kesehatan Hewan DPRD Bintan, Rabu (25/7/2018). Hasilnya, pemilik ternak mencoba memperluas usahanya dengan membabat bakau (mangrove).

Pansus yang disertai beberapa pejabat OPD terkait, pegawai kecamatan dan kelurahan pun kaget dengan apa yang dilihatnya di lokasi peternakan. Tidak disebutkan siapa nama pemilik peternakan ini.

“Ada beberapa batang bakau yang ditebang. Intinya jangan diperluas atau dikembangkan lagi. Pemkab Bintan kan tengah menggodok Ranperda Peternakan dan Kesehatan Hewan,” ungkap seorang anggota DPRD Bintan, Umar Ali Rangkuti.

Pemkab merencanakan satu lokasi peternakan babi di tempat terisolasi. Tempat yang dilirik adalah Pulau Siulung. Dengan demikian, semua peternakan babi di daratan Bintan, akan dipindahkan ke sana.

Wakil Ketua DPRD Bintan Agus Wibowo mengatakan, di Ranperda itu ada ketentuan tidak dibenarkan lagi izin usaha atau perluasan peternakan babi di daratan Kabupaten Bintan. Namun, warga Toapaya justru melaporkan ada pengembangan peternakan babi di dekat permukiman.

“Kami turun, memberikan penjelasan kepada pemilik peternakan, agar tidak memperluas usahanya. Apalagi sampai membabat bakau,” jelas Agus.

Pengusaha peternak babi berjanji akan melaksanakan anjuran Pansus, terkait dengan peternakan babi itu.

“Iya, nanti saya sampaikan kepada bapak, apa yang disampaikan tim pemerintah dan dewan hari ini,” kata anak dari pemilik peternakan babi tersebut. (mat)

Loading...