Ratusan Miliaran Rupiah Terbuang Percuma di Bintan dan Dompak

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Ratusan miliar rupiah uang negara terbuang percuma di Pulau Bintan. Uang itu dalam wujud Pelabuhan Berakit di Tanjungberakit, Bintan dengan nilai sekitar Rp74,28 miliar, dan di Pelabuhan Dompak, Tanjungpinang dengan nilai sekitar Rp57,34 miliar.

Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, Pelabuhan Berakit dibangun dengan anggaran dana dari APBN 2014-2017. Hingga kini, pelabuhan yang direncanakan untuk melayani kapal feri dari dan ke luar negeri masih tidak berfungsi.

Menemukan kaca bangunan yang pecah seperti ini sangat mudah di Pelabuhan Dompak, namun menemukan kaca yang utuh sangat sulit. F-mat

Sedangkan Pelabuhan Dompak dibangun dengan anggaran sekitar Rp57,34 miliar dari dana APBN 2013-2015. Sama seperti Pelabuhan Berakit, bangunan pelabuhan ini sampai sekarang jadi tempat jin betendang. Kalau siang, ruangan di dalamnya dijadikan arena balap sepeda motor oleh remaja.

“Kacanya sudah hancur semua, Bang. Anak-anak sambil geber motornya (di dalam bangunan pelabuhan, bukan di halaman) melempari kaca-kacanya sampai habis berantakan,” kata Dodi, warga Tanjungsiambang, Dompak menjawab suarasiber.com, Sabtu (26/5/2018).

Nasib Pelabuhan Dompak, belum dioperasikan kacanya menjadi target lemparan batu warga yang tak bertanggung jawab. F-mat

Meski dibangun dengan dana sangat besar dari anggaran negara, namun bangunan ini terkesan tidak termasuk objek penting yang harus dijaga Satpol PP Provinsi Kepri di Pulau Dompak. Sehingga siapapun yang tidak bertanggung jawab bebas menggunakannya untuk apa saja. Termasuk, sebagai lokasi pacaran favorit di malam hari.

Kedua pelabuhan itu termasuk di antara 33 pelabuhan di Indonesia yang dikategorikan mangkrak oleh Kementerian Perhubungan. “Total kebutuhan dana untuk membangun 33 pelabuhan tersebut adalah sekitar Rp2,8 triliun,” kata Inspektur Jenderal Kemenhub Wahju Satrio Utomo di Jakarta akhir bulan lalu.

Selain kaca, plafon bangunan di sejumlah tempat juga sudah rusak. F-mat

Khusus Pelabuhan Dompak, saat ini nasibnya tengah di ujung tanduk. Karena, salah satu proyeknya yaitu pembangunan break water tengah disidik Polres Tanjungpinang yang dibantu Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

KPK menduga korupsi dilakukan menggunakan anggaran APBN-P tahun 2015 yang dilaksanakan oleh Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Tanjungpinang. (mat)

Loading...