Sanitasi Berbasis Masyarakat Harus Sesuai Spesifikasi yang Ditetapkan

Loading...

Suarasiber.com – Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan Pemkab Natuna menggelar sosialisasi Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik (SPALD) terpusat/setempat Sanitasi Berbasis Masyarakat (Sanimas).

Acara ini dilaksanakan Rabu (3/3/2021), dibuka oleh Plh Kepala Dinas Perkim, Erry Gapina.

Para pesertanya, diantaranya camat dan kepala desa se-Natuna. Erry berpesan kepada mereka agar turut serta dalam pengawasan, memonitoring, dan mengevaluasi kegiatan tersebut.

“Jika program Sanimas ini berhasil, bisa memberikan dampak positif dari program sanitasi ini,” ujar Erry.

Salah satu narasumber, Drs M Tatang Muhsin menegaskan pentingnya meningkatkan akses perluasan sanitasi.

“Perlu perluasan sanitasi sebagai bentuk pelayanan dasar untuk permukiman penduduk yang daerahnya lumayan padat,” imbuh Tatang.

Kemudian Kabid Kawasan Permukiman Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Pertanahan Pemkab Natuna menyampaikan data, berdasarkan penelitian lembaga riset 50 dari 1.000 bayi meninggal dunia karena diare.

Lalu 75 % sungai di Indonesia sudah tercemar, kemudian 70% air tanah di Indonesia juga tercemar.

“Ini menunjukkan pentingnya mengelola air limbah dan tidak hanya berdampak pada kesehatan. Namun juga memiliki potensi kerugian yang bisa mencapai 83 triliun di level nasional,” ujarnya.

Dinas Perkim juga berharap program Sanimas ini bersinergi dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Tujuannya agar pengerjaannya sesuai spesifikasi yang telah ditetapkan.

Selain itu, pemerintah desa juga berkeajiban membantu biaya pemeliharaannya.

Selain camat dan kepala desa, sosialisasi juga diikuti tenaga fasilitator Lapangan teknis dan pemberdayaan. (said)

Loading...