Pemulihan Ekonomi Nasional pada Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan Setelah Kondisi Pasca Vaksin Covid-19

Loading...

imelda-stisipolDengan melihat kondisi sekarang, pemerintah pusat mengkhawatirkan kelangsungan hidup masyarakat.

Khususnya bagi mereka yang bertempat tinggal di pelosok atau jauh dari jangkauan pemerintah.

Kemudian, banyaknya masyarakat yang tidak bekerja pada saat pandemi ini yang mengharuskan mereka untuk menunggu bantuan dari pemerintah.

Baik bantuan makanan maupun uang atau yang disebut bantuan langsung tunai (BLT).

Beralih dari pemerintah pusat khususnya daerah Kabupaten Bintan di mana terbentuknya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang merupakan dinas yang sengaja dibuat untuk ketersediaan, cadangan, pendistribusian serta keamanan pangan terutama di kawasan Kabupaten Bintan.

Kemudian, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan ini terus berusaha menjaga pangan selama pandemi Covid-19 dengan tetap mengembangkan sektor pertanian.

Melalui sektor pertanian ini dapat dijadikan salah satu cara mengambil antisipasi pada saat pandemi covid-19 berlangsung.

Dimana tentu pemasokan pertanian menurun dan tidak stabil kepada pendapatan pemerintah daerah.

Contohnya saja saat ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian yang melakukan penanaman padi dengan luas sekitar 10 hektare (Ha) dan penanaman jagung di lahan seluas lebih kurang 10 hektare (Ha).

Tujuannya tentu untuk memenuhi kehidupan masyarakat di mana makanan pokok masyarakat ialah beras ataupun jagung sebagai pengganti.

Untuk ketersediaan pangan lainnya juga ikut serta dikembangkan agar tetap menjaga kestabilan pangaan di Kabupaten Bintan.

Hal ini dikarenakan ketersediaan bahan pangan juga akan meningkat menjelang Ramadan dan Idul Fitri yang sudah tidak lama lagi akan datang. Ini mengharuskan tersedianya pangan pada bulan tersebut.

Kemudian dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) juga membantu sarana dan prasarana tani agar proses pencapaian pengelolaannya segera menuai hasil untuk masyarakat se-Kepri.

Selanjutnya, fokus utama yang dilakukan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan guna menjaga kestabilan pangan selain penanaman padi dan jagung yaitu pengembangan usaha pertanian.

Seperti penanaman cabai seluas 30 Ha oleh 10 kelompok tani dimulai November dan Desember 2019 lalu.

Sampai sekarang memiliki potensi yang sangat tinggi bagi masyarakat maupun pemerintah daerah.

Penanam cabai dibagi menjadi 2 yaitu penanam cabai kecil seluas 25 Ha oleh 14 kelompok tani. Lainnya penanaman cabai besar 25 Ha oleh 19 kelompok tani dan penanaman bawang merah seluas 20 Ha oleh 8 kelompok pelaksana.

Perternakan juga mengambil andil dalam hal ini karena sampai saat ini telah tersedia ayam pedaging lebih kurang 451.500 ekor, ayam petelur lebih kurang 191.100 ekor dan ayam ras lebih kurang 16.800 ekor.

Jika dilihat Kabupaten bintan telah berusaha semaksimal mungkin untuk pemulihan ekonomi didaerah sendiri dan tentunya sangat membantu masyarakat dalam bertahan hidup di masa pandemi ini.

Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa yang disediakan pengelola Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bintan merupakan kegiatan atau pelaksanaan yang telah dijalankan pengelola melalui proses atau pengerjaan yang baik dan tidak lepas dari bantuan pihak lain.

Ketersediaan pangan tersebut sangat berguna bagi masyarakat terutama bahan pangan pokok yaitu padi.

Setidaknya, Kabupaten Bintan sudah berupaya untuk menstabilkan atau menyeimbangi kabupaten lain dengan potensi yang dimiliki daerahnya.

Selain itu, ketersediaan bahan pangan serta pengalokasian pendistribusian yang baik dapat digunakan di seluruh daerah khususnya daerah Kepulauan Riau (Kepri).

Ketersediaan bahan pangan tersebut diprediksi mampu mengatasi masalah perekonomian terutama Kabupaten Bintan.

Selanjutnya, masyarakat tidak perlu khawatir tetapi tetap dengan pengecekan. Maksud dari pengecekan tersebut ialah pengecekkan kembali yang bertujuan agar terbukti penjelasannya.

Dan Kepulauan Riau (Kepri) tidak perlu jauh-jauh meminta pengeksporan dari daerah lain.

Meskipun di daerah lain lebih baik dan lengkap, namun nyatanya Kepulauan Riau (Kepri) dapat menjaga serta mengalokasikan masalah ekonominya dengan baik di daerah
sendiri.

Hal ini merupakan salah satu nilai plus atau pandangan tambahan untuk Kepulauan Riau (Kepri) yang dapat dikatakan mandiri dalam pengolahan daerahnya pada pasca kondisi awal
pandemi covid-19 maupun setelah kondisi vaksinasi telah diluncurkan.

Lalu, masyarakat juga harus tetap antisipasi jika terjadi kekosongan dalam ketersediaan pangan dan pertanian tersebut.

Salah satu cara yang dapat dilakukan masyarakat yaitu dengan menanam bahan pangan seperti cabai ataupun bawang.

Meski diibaratkan bukan merupakan makanan pokok namun pangan ini sangat dibutuhkan di dunia permasakan.

Pangan ini juga sangat mudah ditanam dan dialokasikan di mana saja. Contohnya ditanam di sebuah pot atau polybag.

Dengan demikian, pemulihan ekonomi bukan hanya pemerintah yang berusaha untuk menstabilkan perekonomian masyarakat.

Namun masyarakat juga dapat mengambil langkah yang mampu membantu masalah ekonominya sendiri dengan hal yang sederhana. ***

Penulis: Margareta Iremuda – 20101008 – Stisipol Raja Ali Haji Tanjungpinang; email: [email protected]
Tugas Mata Kulia: Bahasa Indonesia; Dosen: Suherry, S.Sos, M.Si.
Lokasi: Jalan Nusantara Km.18 Kijang Kota, Kabupaten Bintan. Kepulauan Riau

Daftar Pustaka
bintan.batampos.co.id/2020/05/04/kembangkan-sektor-pertanian-selama-covid-19/

Loading...