Dirjen Diksi Kemdikbud Dorong Terwujudnya “Paket Pernikahan”
TANJUNGPINANG (suarasiber) – Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) harus mampu beradaptasi dengan kenormalan baru. Tahun ini, kampus-kampus vokasi didorong mewujudkan “paket pernikahan”.
Hal ini disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Kemendikbud, Wikan Sakarinto, melalui telekonferensi di Jakarta pada Rabu (27/5).
“Paket pernikahan” yang dimaksud Wikan meliputi:
- Kurikulum, disusun bersama industri di mana materi training dan sertifikasi di industri masuk resmi ke dalam kurikulum di kampus.
- Dosen tamu dari industri rutin mengajar di kampus.
- Program magang yang terstruktur dan dikelola bersama dengan baik.
- Komitmen kuat dan resmi pihak industri menyerap lulusan.
- Program beasiswa dan ikatan dinas bagi mahasiswa.
- Bridging program di mana pihak industri memperkenalkan teknologi dan proses kerja industri yang diperlukan kepada para dosen sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pihak industri.
- Sertifikasi kompetensi bagi lulusan diberikan oleh pendidikan tinggi bersama industri.
- Joint Research yaitu riset terapan dengan dosen yang berasal dari kasus nyata di industri.
- Berbagai kegiatan/program ‘pernikahan’ lainnya
“Paket ‘pernikahan’ nomor 1 sampai dengan nomor 6 adalah paket pernikahan minimum. Paket nomor 7 sangat diharapkan terwujud, serta nomor 8 dan seterusnya, sangat baik bila terwujud,” kata Wikan, dilansir dari laman kemendikbud.go.id.
Selain riset terapan, kampus juga didorong untuk melakukan program-program pengabdian masyarakat berbasis teknologi terapan untuk berperan dalam meringankan beban masyarakat selama pandemi berlangsung. (man)