Syukuri Rezeki, Lelaki Ini Jemput dan Antar Ratusan Nasi Bungkus Setiap Jumat

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Pernah merasakan sulitnya mencari nafkah, lantas Allah kemudian menunjukkan jalan rezeki, lelaki ini menyukurinya dengan bentuk menggalang nasi bungkus atau kotak setiap Jumat.

Kisah lengkap tentang usaha yang kini dijalani lelaki bernama Usnedi Syahputra dan perjuangannya bisa dibaca di masnunung.com. Sementara gerakan berbagi nasi di hari Jumat sudah berlangsung 21 Jumat. Pada Jumat yang jatuh pada 31 Januari 2020 hari ini, Usnedi menyerahkan 170 paket nasi kotak yang disumbangkan sejumlah donatur ke Masjid Nurussalam, Dompak, Tanjungpinang.

Usnedi sendiri yang menjemput nasi-nasi kotak tadi ke tempat donaturnya, lalu menggunakan kendaraan operasional usahanya, ia menuju masjid yang sudah didata. Usai salat Jumat berjemaah, Usnedi akan mengeluarkan nasi kotaknya lalu membagikannya kepada para jemaah yang keluar dari masjid.

Karena sudah menjadi niatnya berbuat baik dan berguna untuk sesamanya, Usnedi tak pernah mengeluh harus menjemput nasi kotak di alamat yang berbeda, dengan jarak yang lumayan jauh antardonatur. Ia sebenarnya membuka nomor rekening untuk transfer para donatur, namun kebanyakan para donatur menyerahkannya dalam bentuk nasi kotak siap makan.

“Karena rata-rata yang menjadi donatur ialah pemilik restoran, kafe, katering. Tetapi banyak juga yang warga biasa,” ujar Usnedi, seperti dikutip suarasiber.com dari masnunung.com.

Untuk memudahkan donatur yang transfer, nilai satu kotak nasi sepaket dengan lauk, sayur dan air putihnya Rp15.000. Dengan begitu, jika ada donatur ingin transfer maka tinggal dikalikan berapa kotak ia ingin bersedekah nasi.

Usnedi tidak mematok minimal sumbangan nasi kotak. Transfer Rp15.000 atau satu bungkus nasi kotak pun akan diterima. Untuk mereka yang transfer, uangnya akan dibelanjakan bahan dan dimasak pada hari Jumat pagi. Jika sumbangan dalam bentuk nasi kotak, tinggal jemput, antar dan membaginya ke masjid.

Usnedi memiliki sejarah yang berliku. Selepas STM di Tanjungpinang, ia magang kerja di Jepang. Sekembalinya dari negara Sakura itu, ia bekerja di sebuah perusahaan di Lobam dan menemukan jodohnya di tempat tersebut.

Saat tak lagi bekerja di Lobam, ia kemudian sempat menekuni profesi pengojek. Lalu marketing Bringinlife, pindah ke Prudential dan berhasil mendapatkan penghasilan yang lumayan. Namun nasib baiknya tak berlangsung lama.

Tiga tahun langganan majalah Bisnis Opportunity, Usnedi lalu membuat daftar usaha apa saja yang kira-kira bisa dijalankan di Tanjungpinang. Dari sekian banyak lalu dikerucutkan hingga akhirnya ia mulai menerima order jasa bersih rumah.

Modalnya semangat dan sebuah vacuum cleaner murahan. Pada awalnya, ia tak akan ragu membawa peralatan pel dari rumahnya ke lokasi konsumen.

Berkat ketekunannya, ia kini sukses dan memiliki 18 karyawan serta menjadikannya usahanya berbadan hukum. Meski kini berpenghasilam dan mapan, ia tak ingin melupakan masa susahnya. Dan berbagi nasi bungkus pun menjadi rutinitasnya setiap Jumat. (man)

Loading...