Warga Sungai Buluh Butuh Rp200 Juta untuk Air Bersih

Loading...

KARIMUN (suarasiber) – Keinginan warga Sungai Buluh, Kecamatan Ungar, Kabupaten Karimun untuk bisa menikmati air bersih masih terkendala biaya. Padahal, selama ini warga harus jalan kaki 1 kilometer untuk mendapatkan airb bersih.

Rencana yang digagas warga adalah membangun Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat (Pamsimas). Sekretaris Desa (Sekdes) Sungai Buluh, Ahmad Yani mengatakan, sebagai langkah awal pengembangan air bersih di desanya telah dilakukan pengecekan kadar PH oleh pegawai Dinkes Karimun di lokasi sumber mata air, di Dusun Kedencer, Kamis (28/6/2018).

“Tim dari Dinkse Karimun menyampaikan bahwa kondisi air yang mereka cek cukup bagus. Tapi apakah layak konsumsi atau tidak harus menunggu hasil uji lab. Tadi pun mereka sudah membawa sampel air untuk diperiksa PH-nya,” kata Aan, usai pengecakan air dilakukan, seperti dilansir batampro.id.

Ahmad yani lebih jauh menurutkan, pengembangan air bersih di Sungai Buluh sangat penting mengingat banyak warga belum merasakan air bersih.

“Khususnya mereka yang tinggal di pesisir dan perbukitan yang cukup tinggi,” papar Aan, panggilan akrab Sekdes.

Selama ini, untuk mencukupi kebutuhan air bersih, warga mengambil air bersih di sumur milik warga, dengan jarak sekitar satu kilometer menggunakan jeriken.

Sebenarnya, telah dibangun fasilitas air bersih oleh Kementerian Pekerjaan Umum (PU) beberapa tahun silam. Fasilitas untuk warga se-Pulau Ungar ini tidak maksimal karena hanya bisa dinikmati sampai Kelurahan Alai. Bahkan saat ini pun tak bisa lagi diandalkan.

“Atas dasar itulah kami warga Sungai Buluh ingin membangun Pamsimas,” kata Aan.

Di akhir wawancara, Aan mengutarakan jika nanti hasil pengecakan PH Dinkes Karimun keluar dan sumber air bisa dimanfaatkan, harus didapatkan sedikitnya Rp200 juta untuk membangun fasilitas Pamsimas.

Jika ini terwujud, kelak warga Sungai Buluh tak perlu lagi harus mendorong gerobak dan menenteng jeriken. (mat)

Loading...