Ketika Kepuasan Om Lim adalah Laporan Penambahan Tenaga Kerja

Loading...

SEHUBUNGAN dengan beredar luasnya rumor di medsos mengenai Lippo dengan pendiri Matahari, yang mana dalam rumor ada juga komentar miring yang mengatakan bahwa Om Lim tidak ada kontribusi dengan masyarakat banyak. Maka saya mantan karyawan Salim serta orang yang pernah dididik Bapak Mochtar Riady terpanggil untuk menanggapi rumor sesat tersebut.

Pertama-tama, saya mengutip komentar Alm Bapak Hari Darmawan pada saat diwawancarai di Kampung Matahari. Dimana beliau menyatakan rasa puas dengan prestasi Kampung Matahari yang sudah bisa mempekerjakan 700-an orang dari masyarakat sekitarnya. Tolong digarisbawahi Salim Grup mempekerjakan beberapa ratus ribu orang.

Prestasi Salim Grup karena kerja keras dan kejujuran berbisnis Salim bersaudara mereka sering bekerja lebih dari 12 jam per hari tanpa ada waktu menikmati kekayaannya. Prestasi ini adalah kontribusi maha besar kepada masyarakat.

Pada tahun 1995 Bapak Andre Halim pernah mengatakan kepada saya bahwa kebahagiaan dan kepuasan beliau adalah membaca laporan jumlah penambahan tenaga kerja perusahaan-perusahaannya. Alm Om Lim adalah pekerja keras yang jujur berbisnis sejak muda sehingga mendapat kepercayaan dari tokoh-tokoh pengusaha di Asia Tenggara.

Pada tahun 1990an sewaktu saya menemani Alm Om Lim yang berkunjung ke Surabaya, beliau sempat menyampaikan unek-uneknya bahwa Salim selalu dituding mendapat fasilitas dari Cendana padahal banyak fasilitas beliau peroleh karena usaha keras dan kepercayaan dari teman-temannya di luar negeri.

Salah satu contoh yakni pada tahun 1970-an Alm Pak Harto ingin kemandirian industri dalam negeri, dan sangat dibutuhkan adalah pabrik terigu dan pabrik semen. Tetapi pada masa tersebut pemerintah kekurangan devisa, sehingga bank-bank dalam negeri tidak mampu buka LC dalam jumlah besar untuk mengimpor mesin-mesin untuk pabrik-pabrik tersebut.

Pada saat tersebut Om Lim yang bekerja keras dengan berbagai upaya meyakinkan bos Bangkok Bank, sehingga mau membiayai lebih dari 50 persen pembukaan LC impor barang-barang modal/mesin untuk kedua pabrik tersebut, dimana pada saat tersebut Indonesia termasuk hyper country risk.

Menurut Om Lim, Bangkok Bank adalah banker yang paling berjasa memajukan perekonomian Asia Tenggara. Banyak pengusaha-pengusaha tangguh yang dibesarkan Bangkok Bank, seperti Robert Kuok di Malaysia dan Wee Chu Yau di Singapura dan lain-lain.

Jadi jelas adalah berkat kerja keras Om Lim lah industri berskala besar di Indonesia dimulai yakni Bogasari dan Indocement. Dan modernisasi industri karet Indonesia juga dimulai keluarga Salim yakni merubah produksi smoke sheet menjadi crumb rubber dengan membuka 2 pabrik crumb rubber dengan nama “Waringin Kencana” di Palembang dan Jambi, yang membuat pendapatan petani karet meningkat drastis.

Pada awal tahun 1970an tersebut, Bapak Andre Halim masih sangat muda tetapi terjun langsung ke pabrik di Jambi dan setiap hari mandi di sungai Batanghari. Maka tidaklah berlebihan bila Alm Om Lim dihargai sebagai Bapak Industrialisasi Indonesia.

Bantuan sosial keluarga Salim selalu melibatkan yayasan-yayasan sosial dan kalangan pengusaha Salim tidak mau menonjol sendiri. Di antaranya sebagai donatur inti Yayasan Prasetya Mulia, Yayasan Untar, dan lain-lain. Banyak sumbangan Salim bersifat lintas etnis dan lintas agama demi keharmonisan masyarakat. Masjid termegah pada saatnya di Jatim dibangun Alm Om Lim yakni Masjid R Imam Sudjono di Gunung Kawi. Untuk Masjid Agung Surabaya, Salim adalah donasi saat pembangunan.

Pada awal tahun 1990, Alm Om Lim lah yang melobi pemerintah dan DPR untuk mempermudah pembuatan SBKRI warga miskin Tionghoa yang tidak mampu membuat surat WNI dengan cara naturalisasi (yang perlu biaya jutaan) di mana tanpa surat warga negara mereka hidup sangat menderita, tidak boleh sekolah di PT, tidak bisa buat paspor, tidak bisa memiliki harta. Setiap tahun membayar pajak orang asing yang cukup berat. Hidup mereka tanpa hak hukum, tanpa hak asasi.

Usaha lobi Om Lim berhasil yakni diadakan proses SBKRI secara massa jadi proses pengadilan, SK imigrasi dan tetek bengek lain dihapus, jadi hanya dengan membayar pajak orang asing Rp75.000 dan buat surat keterangan di Disduk dengan adm Rp 25.000 mereka sudah bisa dapat SBKRI.

Tetapi ternyata warga miskin Tionghoa banyak yang tidak mampu membayar jumlah uang yang Rp100.000-an sehingga Salim yang menjadi donatur inti dengan mengajak beberapa yayasan sosial dan perkumpulan menanggung biaya-biaya tersebut, dan terbitlah tiga ratus ribuan SBKRI yang membebaskan mereka dari kehidupan seperti di neraka.

Bapak Anthony adalah donatur inti Yayasan Budha Tzu Chi yang kegiatan sosialnya adalah lintas etnis dan lintas agama yang banyak bekerja tanpa banyak propaganda. Boleh dicek data-data resmi bahwa relawan yayasan sosial mana yang paling cepat tiba di lokasi bencana? seperti tsunami di Aceh, gempa di Padang, gempa di Jogja, yang tidak lain adalah relawan Tzu Chi dengan perlengkapan bantuan materi, tenaga dan dana yang memadai. Dan yang ditolong adalah yang paling perlu ditolong dulu tanpa memandang etnis, agama dan suku.

Yayasan Tzu Chi telah membangun puluhan ribu unit rusun di Penjaringan Jakarta dengan nama Kampung Maha Kasih untuk saudara-saudara kita yang beragama dan etnis berbeda dengan Tzu Chi, yang mana sudah ditempati semuanya dengan sewa super murah. Kerja keras Tzu Chi telah berdampak positif terhadap image negative bahwa orang Tionghoa hanya cari duit dan tidak peduli dengan masyarakat lainnya, yang mana isu negative ini selalu diembuskan oleh politisi-politisi jahat sebagai komoditi politik (sekali lagi, Bapak Anthony adalah donatur inti Yayasan Tzu Chi).

Selanjutnya rumor Lippo mencaplok Matahari, dalam rumor tersebut dikatakan bahwa Bapak James telah menyuap perbankan, tudingan ini adalah sangat tidak logis karena Pak James bukan penguasa. Dan sejak Pakto tahun ’88, persaingan bisnis perbankan adalah pure competition, setiap direksi bank diberi target bisnis yang ketat, mana mungkin menolak kredit yang baik karena disuap, dan yang paling pasti BCA tidak bisa disuap.

Selain itu Alm Bapak Hari Darmawan adalah tokoh bisnis senior jauh di atas Pak James yang pasti mempunyai pengalaman dan nalar bisnis yang lebih hebat dari Pak James. Dan saya yakin Bapak Mochtar Riady tidak mungkin mendidik Pak James menjadi penipu. Saya dapat menjadi saksi, sewaktu tahun 1983 akhir sampai dengan 1984 awal, saya dibimbing langsung oleh Bapak Mochtar Riady, beliau menegaskan bahwa bisnis perbankan adalah bisnis kepercayaan. Kepercayaan adalah identik dengan perbuatan dan kejujuran kita.

Pada saat itu saya memberanikan diri menanya beliau bahwa dalam bisnis perlu taktik dan strategi bagaimana mengukur kejujuran kita sendiri. Jawaban beliau dalam bahasa Mandarin yang kira-kira artinya “I ask myself I feel no shame/sin”. Empat kata beliau yang membawa karir saya lancar dan langgeng di perbankan.

Bapak Mochtar Riady adalah tokoh bisnis yang sangat dihormati di kalangan pengusaha Asia Tenggara. Tokoh-tokoh pengusaha Singapura menjuluki beliau sebagai pengusaha yang terpelajar dan bermartabat tinggi.

Bapak Mochtar Riady sangat berjasa untuk kemajuan perbankan nasional, terutama memasyarakatkan tabungan. Tahapan ciptaan Pak Mochtar padah tahun 1984an sampai saat ini modelnya merupakan rujukan semua tabungan di perbankan di Indonesia. Tidaklah berlebihan bahwa Bapak Mochtar Riady dapat dijulukan Bapak Perbankan Nasional.

Saya masih ingat terwujudnya produk tahapan di BCA yakni pada tahun 1984 saya bertugas di BCA Pontianak. Pak Mochtar adalah bos yang mau langsung telepon ke cabang menanyakan kondisi bisnis, kondisi kehidupan kami di cabang. Pada suatu saat saya menerima telepon langsung dari Pak Mochtar, beliau mananyakan mengapa saldo Tapres BCA yang 15 persen PA hampir sama besarnya dengan saldo Tabanas BI yang 12 persen PA di cabang Pontianak.

Saya laporkan beliau apa yang disampaikan nasabah-nasabah ke saya yakni mereka yang memilih Tabanas karena mutasi rekening mereka tercatat di buku Tabanas dan buku Tabanas dibawa oleh penabung sehingga mereka merasa aman dan nyaman karena menguasai informasi dan bukti saldo rekening mereka secara mandiri, dan untuk Tapres BCA dicetak dalam rekening koran yang dikirim/diambil penabung pada periode tertentu atau harus request kalau diperlukan. Sontak beliau mengatakan bahwa kita ciptakan tabungan berbuku dengan program berhadiah.

Menurut beliau, program tabungan berhadiah sukses di Hongkong Chinese Bank yang juga dikendalikan beliau. Ternyata beberapa bulan kemudian lahirlah Tahapan yang merupakan produk unggulan BCA dan selalu ditiru atau dimodifikasi bank-bank lain termasuk UOB dan OCBC Singapura.Jadi baik Alm. Om Lim / Bapak Sudono Salim maupun Yth Bapak Mochtar Riady adalah tokoh yang sangat berjasa bagi bangsa dan negara tercinta Indonesia dan adalah kebanggaan kita semua. (***)

Tjiagus Thamrin (Agus Thamrin)

Loading...