Jangan Biarkan Jenderal Galak Itu Berjalan Sendirian

Loading...

TANJUNGPINANG (suarasiber) – Revolusi! Hanya itu kata yang tepat, untuk menggambarkan kebijakan Kapolri Jenderal Tito Karnavian, yang dilaksanakan di bawah komando Asisten Sumber Daya Manusia (SDM) Kapolri, Irjen Pol Arief Sulistyanto. Segala bentuk stereotip negatif dalam nyaris semua proses rekrutmen calon anggota polisi, diberangus sampai ke akarnya.

Sebuah revolusi, itu ungkapan yang tepat atas apa yang dilakukan Irjen Pol Arief Sulistyanto dengan program rekrutmen anggota Polri yang bersih. F-ist

Disebut revolusi karena proses mengubah stereotip negatif itu dapat terlaksana dalam waktu singkat atau sejak Asisten SDM Kapolri dijabat Irjen Pol Arief Sulistyanto. Gebrakan yang revolusioner langsung dilakukan oleh Irjen Pol Arief, dengan mengubah total sistem rekrutmen di tubuh Kepolisian Republik Indonesia (Polri).

Seluruh proses dilaksanakan secara terbuka, transparan, bebas kolusi korupsi nepotisme (KKN), dan bebas bekingan siapapun. Seperti yang terakhir dilaksanakan, yaitu proses seleksi calon siswa SIPSS (Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana), Minggu (4/3/2018).

Jelas saja kebijakan yang menyapu bersih segala bentuk penyimpangan itu, membuat banyak pihak terganggu. Tak hanya di lingkungan eksternal Polri, tapi juga di lingkungan internal Polri itu sendiri. Akan tetapi, karena terobosan yang revolusioner itu merupakan wujud dari kebijakan Kapolri untuk membenahi pengelolaan SDM Polri. Oknum-oknum yang antiperubahan positif hanya bisa mengumpat di dalam hati.

“Perubahan itu juga sudah menjadi tuntutan masyarakat untuk memperoleh Polri yang profesional dalam melayani, dan melindungi masyarakat. Memang tidak mudah tetapi perubahan ini harus dilakukan,” kata Irjen Pol Arief Sulistyanto menjawab suarasiber.com, Minggu (4/3/2018).

Memang tidak mudah! Redaksi suarasiber.com merasakan langsung sulitnya mengubah stereotip negatif dalam proses rekrutmen yang dilakukan Polri. Komentar yang muncul melalui media sosial (medsos), sebagai reaksi berita yang dibagikan redaksi menjadi wujud sulitnya mengubah pandangan yang skeptis, dan pesimis. Tak hanya berasal dari masyarakat umum, tapi juga dari internal kepolisian sendiri. Walau tidak sedikit komentar yang optimis atas perubahan itu.

The show must go on, apapun bentuk reaksi yang muncul, proses rekrutmen calon anggota Polri yang bebas KKN, bebas bekingan, bebas suap akan terus digas kencang oleh Irjen Arief Sulistyanto. Jenderal yang dikenal galak itu, bertekad tetap galak atau tidak akan berkompromi terhadap berbagai bentuk penyimpangan.

Tanggung jawab yang diembankan Kapolri kepadanya harus terus dilaksanakan. Dari proses perubahan yang telah dilakukan sejak setahun terakhir ini telah memberi harapan baru. Baik bagi anggota Polri yang menginginkan Polri menjadi baik maupun harapan bagi masyarakat.

Banyak apresiasi yang telah diberikan, selain tantangan, hambatan, gangguan yang ada, tidak akan menyurutkan langkah pembenahan yang sedang giat dilakukan Irjen Pol Arief Sulistyanto. Langkah ini tentu harus mendapat dukungan dari semua pihak. Dan, jangan biarkan jenderal galak itu berjalan dalam kesendirian! (mat)

Loading...