Senin, 8 Desember 2025

Saat Pelaminan yang Dipesan untuk Pernikahan Tak Pernah Sampai

Tayang:


Suarasiber.com (Bener Meriah) – Tiga hari hujan tanpa henti mengguyur dataran tinggi Gayo, Aceh. Sejak 25–27 November 2025, langit Bener Meriah seolah enggan bersahabat. Longsor terjadi di banyak titik, jembatan ambruk, jalan-jalan terputus tertimbun lumpur, listrik padam, jaringan komunikasi hilang. Kabupaten ini terisolasi total.

Namun, di tengah kepungan bencana dan ancaman cuaca ekstrem, Kantor Urusan Agama (KUA) Bukit tetap berkomitmen menjalankan tugas pelayanan keagamaan bagi masyarakat. Akad nikah tidak boleh berhenti, apa pun risikonya.

“Pelayanan kepada masyarakat harus tetap diutamakan. Meskipun hujan dan kondisi longsor, pernikahan tetap harus dilaksanakan,” tegas Plt Kepala KUA Bukit, Wildan El Fadhil, Jumat (5/12/2025), dilansir dari laman resmi Kemenag RI.


Wildan sendiri bahkan ikut mengungsi di tenda PMI di Simpang Tiga Redelong akibat sulitnya bahan kebutuhan pokok serta terputusnya akses jalan ke Lhokseumawe dan Bireuen. Namun hal itu tak menghentikan tugasnya.

Akad Nikah yang Penuh Air Mata dan Perjuangan

Sejak 26 November hingga 5 Desember 2025, KUA Bukit berhasil tetap melaksanakan empat pernikahan di wilayah terdampak bencana. Hanya satu pernikahan yang terpaksa ditunda karena rumah calon pengantin pria di Aceh Tengah rata dengan tanah.

Salah satu momen paling menyayat hati terjadi pada Kamis, 27 November 2025. Hari itu Wildan harus menghadiri akad nikah di Desa Karang Rejo. Dengan motor dan jas hujan, ia menembus jalanan yang longsor dan licin. Setengah jalur di kawasan Rembele bahkan sudah ambruk.

Tiba di lokasi, pelaminan yang dipesan tak pernah sampai—akses jalan terputus. Masyarakat bergotong-royong menyiapkan acara seadanya. Namun kekhawatiran muncul ketika calon pengantin pria tak kunjung tiba.

Jaringan mati, jalur terputus. Pemuda kampung dikerahkan menyusuri jalan alternatif menggunakan motor trail.

Azan Zuhur berkumandang, calon mempelai pria masih hilang. Raut cemas menyelimuti keluarga pengantin wanita.

Hingga pukul 14.30 WIB, rombongan pemuda muncul membawa kabar bahagia. Sang calon suami akhirnya tiba dalam kondisi basah kuyup namun tegar. Sorak haru pecah, air mata kebahagiaan tak terbendung.

“Hari ini kita diuji dengan banjir dan longsor. Ingatlah perjuangan ini sebagai bagian dari keimanan dan ketakwaan,” pesan penghulu dalam nasihat pernikahan

Akad nikah pun berlangsung dengan penuh haru di tengah dingin dan hujan.

Jalan Rusak Total, Pelayanan Tetap Jalan

Usai akad nikah, Wildan kembali ke kantor menggunakan jalur alternatif—jalur yang lebih curam dan licin akibat longsor. Ia baru tiba pukul 15.45 WIB.

Saat ini, banyak pelayanan kantor pemerintahan di Bener Meriah masih lumpuh. Bantuan hanya bisa dikirim melalui jalur udara karena hampir semua akses darat terputus.

Wildan berharap pemulihan segera dilakukan:

“Semoga akses jalan bisa kembali dibuka. Kami hanya ingin tetap melayani masyarakat sebaik-baiknya. Mudah-mudahan Allah memberi kekuatan untuk kita semua.”

Untuk akses informasi layanan Kementerian Agama, masyarakat dapat mengunjungi portal resmi Kemenag RI melalui kanal layanan daring maupun WhatsApp Channel yang disediakan untuk kemudahan publik. (rls/sya)

Editor Yusfreyendi

Loading...

BAGIKAN BERITA INI

spot_img

Update

spot_img

BACA JUGA
Berita lainnya

Golden Sunrise Bromo: Keajaiban yang Harus Kamu Saksikan Sekali Seumur Hidup

KATANYA, tempat terbaik menyaksikan matahari terbit adalah di Gunung...

Aksi Mulia Polisi Bantu Ibu-Anak yang Kehabisan Tiket Bus Mudik

Suarasiber.com (Tanjungpinang) - Ini kisah nyata tentang dua anggota...

Biasanya di Tanjungpinang, Bripka Zulhamsyah Razia Perut Lapar ke TPA di Batam

Suarasiber.com (Batam) - "Menabur kebaikan di manapun berada". Kalimat...

Gembiranya Pengamen di Batam Ini Dapat Hadiah Gitar Baru dari Pangkogabwilhan I, Letjen TNI Kunto Arief Wibowo

Suarasiber.com (Batam) - Seorang pengamen di Batam yang menyebut...