Suarasiber.com (Tangerang) – Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 (Nataru), Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menggelar pembahasan langsung mengenai kebijakan dan strategi angkutan udara bersama manajemen Garuda Indonesia. Pertemuan tersebut berlangsung di Garuda Sentra Operasi, Tangerang, pada Rabu (29/10).
Menhub Dudy menekankan, kebijakan dan strategi yang tepat menjadi kunci utama dalam menjaga kelancaran arus penumpang, menjamin keselamatan penerbangan, serta memastikan masyarakat memperoleh layanan transportasi yang aman dan nyaman.
“Momentum Nataru selalu menjadi tantangan sekaligus peluang untuk menunjukkan kesiapan sektor angkutan udara. Karena itu, kami menyiapkan kebijakan dan strategi agar seluruh aspek dapat berjalan optimal dan berpihak kepada masyarakat,” ujar Dudy, dilansir dari keterangan resminya, Kamis (30/10/2025).
Sejumlah langkah strategis telah disiapkan, antara lain peningkatan pemenuhan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan, kesiapan menghadapi kondisi darurat melalui standar operasional prosedur (SOP), serta penyediaan sarana dan prasarana yang memadai.
Selain itu, pemerintah juga menyoroti kesiapan sumber daya manusia, koordinasi lintas kementerian dan lembaga, antisipasi cuaca ekstrem, penerapan regulasi keselamatan, serta peningkatan pelayanan penumpang melalui pengawasan ketat oleh direktorat teknis kepada maskapai. Aspek pelayanan teknis di darat (ground handling) sebelum, selama, dan sesudah penerbangan juga menjadi perhatian.
Untuk mengantisipasi lonjakan penumpang, kapasitas angkutan udara akan ditingkatkan dengan menambah jadwal penerbangan (extra flight) serta penggunaan pesawat berkapasitas lebih besar. Pemerintah juga mendorong komunikasi publik yang efektif dan masif agar masyarakat mendapat informasi yang jelas mengenai layanan transportasi udara selama periode Nataru.
Langkah penting lainnya adalah penyesuaian tarif agar tetap sesuai regulasi dan terjangkau masyarakat. Pemerintah memutuskan untuk menurunkan tarif tiket domestik kelas ekonomi pada periode penerbangan 22 Desember 2025 hingga 10 Januari 2026, dengan masa pembelian mulai 22 Oktober 2025 hingga 10 Januari 2026.
“Kebijakan ini diambil untuk menjaga konektivitas antardaerah serta memastikan mobilitas masyarakat berjalan lancar dengan tarif yang lebih terjangkau,” jelas Dudy.
Menhub berharap seluruh kebijakan dan strategi yang telah disusun dapat diimplementasikan secara konsisten oleh Garuda Indonesia maupun maskapai lainnya. Ia menegaskan, sinergi antara pemerintah, maskapai, dan pengelola bandara merupakan faktor penting agar pelayanan transportasi udara selama periode Natal dan Tahun Baru dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat luas bagi masyarakat.
Hadir dalam kegiatan tersebut antara lain Direktur Jenderal Perhubungan Udara Lukman F. Laisa, Komisaris Utama Garuda Indonesia Fadjar Prasetyo, Direktur Utama Garuda Indonesia Glenny Kairupan, Wakil Direktur Utama Thomas Oentoro, serta jajaran komisaris dan direksi Garuda Indonesia lainnya. (***)
Editor Yusfreyendi
