Suarasiber.com (Tanjungpinang) – Momen bersejarah tercipta di Akademi Militer (Akmil) Magelang ketika Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto memegang langsung kemudi Maung MV3 Tangguh (Spartan), mengajak Presiden Prancis Emmanuel Macron menjajal kendaraan taktis buatan dalam negeri.
Macron duduk tepat di sebelah Prabowo, di kursi depan kiri, saat mereka menyusuri kawasan Akmil. Di sepanjang jalur yang mereka lalui, ratusan siswa dan taruna menyambut meriah, melambaikan bendera Indonesia dan Prancis, menciptakan pemandangan penuh semangat dan kebanggaan.
Puncak momen terjadi ketika kedua kepala negara naik ke atas Maung MV3 varian Inspektur Upacara (Irup) untuk melakukan inspeksi pasukan. Kendaraan ini didesain khusus untuk kebutuhan upacara dan seremonial tingkat tinggi.
Kunjungan kenegaraan ini bukan sekadar seremoni. Prabowo dan Macron juga menyempatkan diri meninjau fasilitas pendidikan dan laboratorium bahasa di Akmil sebagai bentuk kolaborasi jangka panjang dalam pengembangan kapasitas pertahanan dan SDM militer.
Direktur Utama PT Pindad, Sigit P. Santosa, menyampaikan apresiasinya atas kepercayaan Presiden Prabowo terhadap produk anak bangsa. “Merupakan kehormatan bagi kami bahwa kendaraan Maung MV3 dipercaya digunakan dalam momen kenegaraan penting seperti ini,” ujar Sigit.
Tak hanya Maung, Presiden Prabowo juga menggunakan kendaraan MV3 Garuda Limousine, varian mewah dari keluarga Maung, saat mengantar Presiden Macron menuju Candi Borobudur hingga Bandara Internasional Yogyakarta.
Maung MV3 sendiri adalah kendaraan operasional taktis hasil inovasi Presiden Prabowo saat masih menjabat sebagai Menteri Pertahanan. Diproduksi oleh PT Pindad, Maung hadir dalam beberapa varian: Tangguh (Spartan), Jelajah (Soft Top), Komando (Hard Top), dan Irup untuk keperluan upacara.
Kehadiran Macron di Indonesia menandai peringatan 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia–Prancis, yang ditandai dengan penandatanganan Joint Vision 2050—sebuah deklarasi komitmen bersama menuju 100 tahun kerja sama dua negara. Salah satu poin pentingnya adalah penguatan kolaborasi di sektor pertahanan, dengan Prancis menjadi mitra utama Indonesia dalam modernisasi alutsista.
Keunggulan Maung MV3
Berikut ini adalah keunggulan Maung khususnya versi MV3 buatan PT Pindad yang dirancang untuk kebutuhan militer dan non-militer:
1. Desain Taktis dan Modular
- Dirancang untuk fleksibilitas misi: bisa digunakan dalam operasi tempur, patroli, logistik, hingga kebutuhan seremonial.
- Tersedia dalam beberapa varian:
- Tangguh (Spartan): versi tempur tangguh.
- Jelajah: atap soft top, cocok untuk medan terbuka.
- Komando: atap hard top, cocok untuk komando lapangan.
- Irup: versi modifikasi untuk upacara dan kegiatan resmi.
2. Kuat dan Tangguh di Berbagai Medan
- Memiliki daya jelajah tinggi dan suspensi tangguh, cocok untuk segala medan—berbukit, berbatu, maupun berlumpur.
- Dilengkapi ban off-road besar, ground clearance tinggi, dan sistem pengereman tangguh.
3. Produk Dalam Negeri Berkualitas
- 100% buatan Indonesia oleh PT Pindad, menjadikan Maung sebagai simbol kemandirian industri pertahanan nasional.
- Inovasi ini merupakan inisiatif langsung Presiden Prabowo saat menjabat Menhan, demi membangun ekosistem otomotif militer Indonesia.
4. Kapasitas dan Kenyamanan
- Mampu membawa 3–5 personel tergantung varian.
- Kabin ergonomis, dilengkapi fitur pendingin kabin (AC) dan sistem komunikasi taktis pada versi militer.
5. Performa Mesin Andal
- Menggunakan mesin turbo diesel bertenaga 2.400–2.500 cc, memberikan tenaga dan torsi cukup besar untuk operasional berat.
- Konsumsi bahan bakar relatif efisien untuk ukuran kendaraan taktis.
6. Harga Kompetitif
- Dibandingkan kendaraan militer impor, Maung menawarkan spesifikasi taktis dengan harga lebih terjangkau, sekaligus mendorong penghematan devisa negara.
7. Simbol Kedaulatan dan Kebanggaan Nasional
- Digunakan langsung oleh Presiden RI dalam momen kenegaraan, seperti saat mendampingi Presiden Prancis.
- Menjadi wujud nyata kekuatan diplomasi militer Indonesia yang mandiri dan modern. (***)
Editor: Yusfreyendi
