Suarasiber.com (Bintan) – Bupati Bintan Roby Kurniawan dengan penuh semangat menyaksikan Bintan Regatta yang digelar oleh Bintan Resorts bersama Changi Sailing Club untuk ketiga kalinya. Tercatat, sebanyak 15 Kapal Layar dari Singapura ditambah dengan 250 Perahu Jong (perahu layar kecil tanpa awak) yang berasal dari Komunitas se Kepri turut menambah warna di perairan Pantai Lagoi Bay, Sabtu (19/04).
Event yang dilangsungkan hingga esok hari ini menjadi salah satu bukti pesona wisata bahari yang dimiliki Bintan. Tidak sekedar hamparan pasir putih yang eksotis, tradisi dan budaya di dalamnya secara nyata mampu menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
“Tadi kita saksikan bersama bagaimana keseruannya. Ditambah lagi layar-layar Perahu Jong yang mewarnai laut Lagoi hari ini. Pemandangan yang luar biasa dan semoga menjadi salah satu destinasi baru untuk menarik minat wisatawan” ungkap Roby disela kegiatan.
Bagi Roby, Bintan Regatta tidak sekedar kompetisi para pecinta perahu layar. Lebih dari itu, event hebat ini juga dapat mengeksplor keindahan alam dan budaya yang ada di Pulau Bintan.
Dimulai sejak tahun 2023, peserta pada tahun ini bahkan meningkat lebih dari 50 persen. Tak kurang dari 17 Negara yang memboyong Perahu Layar mereka dari Singapura yang terdiri dari Keelboat dan Multihull untuk menjelajah laut pesisir utara Bintan.
Para peserta akan berlaga dalam enam kategori selama dua hari dimana Panitia menerapkan sistem penilaian Low-Point yang merujuk pada ketentuan Racing Rules of Sailing dari World Sailing.
Bupati Roby kemudian menambahkan keterangannya bahwa Pemerintah Daerah sudah tentu menyatakan kebanggaan sekaligus dukungan terhadap Bintan Regatta yang memanh menjadi salah satu event unggulan berbasis bahari di Bintan.
“Komitmen kita untuk terus berkolaborasi dengan siapa pun. Apalagi Bintan Resorts, event skala internasionalnya yang sangat banyak sepanjang tahun. Nah, lewat event ini tidak sekedar kita perkenalkan pesona alam Bintan di mata dunia, tapi sekaligus kita jaga dan lestarikan kearifan lokal melalui Jong Festival” tutupnya. (***)
