Suarasiber.com (Batam) – Ini kisah masih tentang Risdianto, warga asal Lampung yang sudah 10 tahun tinggal di Batam dengan perjalanan yang penuh liku. Tulisan ini menceritakan bagaimana asalnya dirinya dianggap meninggal di kampung halamannya.
Penuturannya kepada suarasiber.com, suatu saat, dibantu Leo Panjaitan, Ketua RT di mana ia tinggal di Kota Batam, Risdianto mengecek data kependudukannya di Disdukcapil Kota Batam.
Betapa terkejutnya Risdianto dan Leo saat data yang tampil di perangkat justru akta kematian dengan nomor 1811-KM-23112017. Data itu berasal dari Disduk Kabupaten Mesuji, Lampung.
Pria yang tinggal sendirian di Kota Batam ini pun sempat merasa heran juga kenapa bisa dirinya beridentitas meninggal dunia di kampungnya, sedangkan dirinya masih hidup dan tinggal di kota Batam sejak 10 tahun silam. Ia mengharapkan Disduk Batam membantunya memulihkan statusnya dengan berkoordinasi dengan Disduk Mesuji, Lampung.
Saat ini pria yang lahir di RT 004 / RW 003, Desa Jaya Sakti, Kelurahan Simpang Pematang, Kecamatan Mesuji, Kabupaten Lampung ini dirawat di Rumah sakit Umum Daerah Embung Fatimah ( RSUD-EF ), Kota Batam dengan status masyarakat telantar.
Sebelumnya, Rusdianto sudah dua kali menjalani operasi usus. Ia bisa dirawat di RSUD Embung Fatimah kali ini setelah dibantu sejumlah pihak. Selain pemerintah juga Pelopor Pergerakan Pewarta Publik – Wajah Bangsa ( P4WB).
Ketua P4WB, Akhirudinsyah Purba, mengatakan kalau pihaknya membantu Risdianto agar bisa dirawat di RS karena memang membutuhkannya. Selain itu ia dan teman-temannya akan membantu mengurus statusnya yang sudah dianggap meninggal tadi.
“Terkait masalah data diri Risdianto, kami akan meminta Disduk Batam untuk bisa berkoordinasi dengan Disduk Mesuji, Lampung nantinya,” kata Putra, panggilan akrabnya. (jas)
Editor Ady Indra P
