Suarasiber.com – Bank Indonesia (BI) Sumatera Utara sukses menyelenggarakan Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Sumatera 2023, 20 sampai 23 Juli di tiga lokasi berbeda di Medan.
Kegiatan ini tak hanya diikuti oleh pelaku usaha setempat. Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pun turut mengirimkan sejumlah pelaku usaha untuk mengikuti kegiatan itu.
Mengutip Grup WhatsApp Dewan Seni Rupa Kepri, keikutsertaan pelaku UMKM Kepri ke Fesyar Sumatera 2023 disamoaikan oleh Agusman.
“Tujuh Laksana bersama sejumlah UMKM Kepulauan Riau hadir dalam event bergengsi tahunan tersebut,” ujar Agusman.
Pelaku UMKM yang berangkat tersebut merupakan binaan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau.
Agusman mengatakan, salah satu barang yang dipamerkan Tujuh Laksana adalah kain tenun songket jong atau perahu layar. Motif ini mengandung filosofi sekali layar terkembang, pantang biduk surut ke tepian.
“Semoga UMKM Kepulauan Riau terus bersemangat membawa harapan,” tutur Agusman.
Melansir dari karyakreatifindonesia.co.id, Selasa (25/7/2023), dicantumkan jika Tujuh Laksana merupakan produsen kain tenun songket Karimun, Kepulauan Riau. Kain ditenun secara manual menggunakan alat tenun tradisional melalui pengembangan pemerdayaan perempuan dan menampilkan motif dan corak khas melayu Kepulauan Riau.
Selain memproduksi kain songket, produk turunan lainnya yang dihasilkan adalah busana dan destar/tanjak.
Market saat ini selain Indonesia (Kepulauan Riau, Riau dan Kalimantan) juga Malaysia dan Singapura.
Fesyar Sumatera 2023 sendiri sukses digelar. Dilaksanakan di tiga lokasi di Medan, jumlah transaksi yang dihasilkan mencapai Rp443 miliar.
“Berdasarkan informasi keseluruhan dari penyelenggaraan road to Fesyar Sumatera 2023 di seluruh Kantor Perwakilan Bank Indonesia se-Sumatera dan Fesyar Sumatera 2023 di Kota Medan diperkirakan menghasilkan dampak ekonomi lebih dari Rp443 miliar,” kata Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Utara, IGP Wira Kusuma, dikutip dari kliksumut.com. (***/syaiful)
Editor Yusfreyendi
