TANJUNGPINANG (suarasiber) – Keingintahuan 31 siswa SMAN 1 Bintan akan tanjak terpuaskan dengan mengunjungi Rumah Tanjak, Jalan Sidorejo, Bukit Bestari, Tanjungpinang, Sabtu (3/11/2018) pagi.
Mereka adalah 33 siswa dari kelas 11 dan 12 yang dipilih guru untuk program ini. Para siswa dibimbing tiga gurunya, Ginting, Yenti dan Muhtadi.
Pengelola Rumah Tanjak, Agus menerima rombongan pelajar dengan senang hati. Ia menjelaskan setiap pertanyaan yang diajukan guru juga para siswa. Di sini Agus menjelaskan bahwa tanjak memiliki dua jenis, tradisional dan kreasi.
Tanjak tradisional biasanya dipakai untuk acara-acara adat atau acara kebesaran Melayu. Sementara tanjak kreasi adalah penutup kepala khas Melayu dengan desain dan motif yang sudah dikreasikan sehingga bisa digunakan untuk semua kalangan.
“Khususnya generasi muda, biar mereka bangga mengenakan tanjak sebagai salah satu aksesoris. Kalau di Jawa seperti blangkon, bisa dipakai banyak orang, bukan hanya orang keraton,” jelas Agus. Hadir juga Roy dan Afis dari Rumah Tanjak.
[irp posts=”12106″ name=”Pemda Mana di Kepri Terbanyak PNS Bekas Napi Korupsi? Ini Daftarnya”]
[irp posts=”12102″ name=”Bank Riau Kepri Kini Hadir di Bintan Utara”]
[irp posts=”12100″ name=”Dari Dalam Lapas, Narapidana Ini Kendalikan Peredaran Narkoba di Bintan”]
“Bagus juga kalau tanjak bisa dikenakan anak-anak muda,” tutur Dimas, seorang siswa.
Pengakuan serupa juga disampaikan temannya, Amalianuri dan Ahmad Ridha. Keduanya melihat selama ini tanjak hanya bisa dilihat oleh para tokoh masyarakat di acara-acara resmi.
Dengan hadirnya tanjak kreasi, akan lebih memasyarakatkan tanjak di tengah-tengah masyarakat Melayu.
Soal bentuk, Ridha berujar, “Keren kok tanjak kreasinya.”
Rumah Tanjak sendiri telah menjadi rujukan tanjak bagi warga. Tak hanya dari Kepri, melainkan sudah mendapatkan pesanan dari Malaysia. (mat)
