Suarasiber.com – Aprilia mencetak sejarah di Sprint Race MotoGP Australia 2025 dengan finish 1–2 lewat Marco Bezzecchi dan Raul Fernandez.
Ducati tampil mengecewakan tanpa Marc Marquez, sementara Pecco Bagnaia terpuruk di posisi 19.
Kejutan besar terjadi di Sprint Race MotoGP Australia 2025. Untuk pertama kalinya musim ini, Ducati gagal menempatkan satu pun pebalapnya di podium.
Sebaliknya, Aprilia tampil menggila dengan mencatatkan sejarah manis: finish 1–2 di sirkuit legendaris Phillip Island.
Pebalap Marco Bezzecchi (Aprilia Racing/RS-GP25) tampil fenomenal dan mengamankan podium tertinggi setelah pertarungan sengit dengan rekan sesama pengguna Aprilia, Raul Fernandez (Trackhouse Aprilia/RS-GP25).
Kemenangan ini menjadi momen bersejarah bagi Aprilia, karena untuk pertama kalinya dua motor RS-GP25 menguasai dua posisi teratas di kelas utama MotoGP.
“Balapan ini luar biasa! Saya tahu Raul sangat cepat, tapi motor kami benar-benar sempurna hari ini.
Saya dedikasikan kemenangan ini untuk seluruh tim Aprilia yang sudah bekerja tanpa henti,”
ujar Marco Bezzecchi, usai balapan dengan wajah penuh emosional.
Raul Fernandez yang harus puas di posisi dua juga mengaku bangga dengan pencapaian timnya.
“Finish 1–2 untuk Aprilia, ini seperti mimpi. Kami sudah menunggu momen ini sejak lama. Sekarang semua orang tahu, Aprilia bukan lagi tim penantang — kami adalah pesaing utama,”
tegas Fernandez.
Sementara itu, Pedro Acosta (Red Bull KTM RC16) melengkapi podium setelah menahan gempuran Jack Miller (Pramac Yamaha YZR-M1) dan Fabio Di Giannantonio dari Gresini Ducati.
Giannantonio menjadi wakil terbaik Ducati, finis di posisi kelima, diikuti Alex Marquez (ke-6).
Sedangkan Fabio Quartararo yang start dari pole position justru anjlok ke posisi tujuh, disusul Luca Marini dan Pol Espargaro.
Namun sorotan terbesar tertuju pada Francesco “Pecco” Bagnaia, juara dunia dua kali dari Ducati Lenovo Team.
Pecco tampil tanpa daya — start dari posisi 11 dan finis di urutan 19, satu tingkat di atas Michele Pirro, pebalap pengganti Marc Marquez, yang menutup balapan di posisi buncit alias ke-20.
Absennya Marc Marquez jelas menjadi kehilangan besar bagi Ducati. Tanpa sang gladiator Spanyol, tim Borgo Panigale tampil “ampas” di lintasan cepat Phillip Island.
“Kami kehilangan banyak data penting karena absennya Marc. Tapi kami tak akan menyerah. Balapan besok masih panjang,”
ujar Davide Tardozzi, Team Manager Ducati Lenovo, mencoba tetap tegar.
Dengan hasil ini, Aprilia resmi mengibarkan bendera kebangkitan dan memperkuat posisi mereka sebagai penantang utama gelar juara dunia MotoGP 2025, sementara Ducati harus menata ulang strategi jika tak ingin dominasi mereka runtuh di tangan rival. (sya)
Editor Yusfreyendi
